Restrukturisasi Kredit Berakhir Kerek Jumlah Kredit Bermasalah UMKM DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY menyebut berakhirnya kebijakan restrukturisasi kredit Covid-19 berdampak pada kenaikan nonperforming loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah UMKM DIY.
Kepala OJK Perwakilan DIY, Parjiman mengatakan pada triwulan I/2024 terkonfirmasi ada sedikit peningkatan. Dia menjelaskan stimulus restrukturisasi bagi UMKM sudah berakhir pada 31 Maret 2024. Mengantisipasi peningkatan NPL, kata Parjiman, OJK DIY sudah meminta bank untuk membuat pencadangan yang cukup, serta membuat stress test kecukupan modal sebelum kebijakan ini berakhir.
Advertisement
"Berdasarkan data kami NPL kredit UMKM di DIY triwulan I 2024 terkonfirmasi memang ada sedikit peningkatan," ucapnya, Jumat (17/5/2024).
Lebih lanjut dia mengatakan agar NPL terjaga OJK DIY juga meminta perbankan lebih berhati-hati dalam pemberian kredit. Serta benar-benar melakukan analisis mendalam untuk menentukan kelayakannya.
Menurutnya tidak kalah penting lagi adalah upaya untuk melakukan penagihan kepada debitur terutama debitur yang tergolong NPL bisa dilakukan lebih intensif. Dan juga pemberian kredit baru kepada debitur yang potensial dan layak.
"[Penghentian stimulus] Kemungkinan berpengaruh terhadap peningkatan NPL ini," lanjutnya.
Baca Juga
Tok! OJK Resmi Setop Program Restrukturisasi Kredit
Restrukturisasi Kredit Covid Segera Berakhir, Ini Kesiapan Perbankan di DIY
Restrukturisasi Kredit Covid Segera Berakhir, Ini Permintaan OJK DIY untuk Perbankan
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan industri perbankan telah siap menghadapi berakhirnya kebijakan stimulus restrukturisasi kredit perbankan untuk dampak Covid-19 pada 31 Maret 2024.
Berakhirnya kebijakan ini konsisten dengan pencabutan status pandemi Covid-19 oleh Pemerintah pada Juni 2023, serta mempertimbangkan perekonomian Indonesia yang telah pulih dari dampak pandemi, termasuk kondisi sektor riil.
"Restrukturisasi kredit yang diterbitkan sejak awal 2020 telah banyak dimanfaatkan oleh debitur terutama pelaku UMKM."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
- Nilai Impor pada Oktober 2024 Capai 21,94 Miliar Dolar AS, Naik 16,54 Persen
Advertisement
Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 22 November 2024: DIY Hujan Ringan Siang hingga Malam
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BI Janjikan Insentif untuk Perbankan Dukung Program 3 Juta Rumah
- Di Electricity Connect 2024, PLN Galang Kolaborasi Global Wujudkan Transisi Energi di Indonesia
- Hasil Sidak, 4 SPBU di DIY Ditutup karena Melakukan Kecurangan, Ini Daftarnya
- OJK Awasi Ketat Entitas Pinjol KoinP2P
- Perbanyak Transaksi di GoFood, Menangkan Pengalaman Eksklusif Konser MALIQ & DEssentials
- Ekonom Dukung Keputusan BI Tahan Suku Bunga 6%
- PPN Jadi 12% Tahun Depan, Harga Barang Elektronik Juga Bakal Ikut Naik
Advertisement
Advertisement