Advertisement
Pemesan SBN Ritel DIY Terbesar dari Generasi Milenial
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) menyebut DIY menjadi salah satu provinsi dengan pemesan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel tertinggi secara nasional. Pemesan SBN Ritel DIY terbesar dari generasi milenial.
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan, Deni Ridwan mengatakan tahun ini direncanakan akan diterbitkan 7 seri SBN Ritel terdiri dari 3 SBN konvensional dan 4 SBN syariah. Ditargetkan bisa terkumpul dana Rp140-160 triliun.
Advertisement
Menurutnya rata-rata pertumbuhan SBN Ritel adalah 30%. Ia mencontohkan pada 2022 terkumpul dana Rp107 triliun, 2023 meningkat jadi Rp147 triliun. Ada pertumbuhan sekitar 38%, dan diharapkan ke depan akan semakin tumbuh.
Dia menjelaskan sekitar 40% pemesan SBN Ritel adalah kalangan milenial. DIY sebagai kota pelajar menurutnya banyak penduduk usia mudanya, sehingga minat investasi di SBN Ritel juga tinggi.
"Kalau tidak salah DIY peringkat 6 atau 7 provinsi terbesar pemesan SBN Ritel nasional," ucapnya dalam acara Edukasi dan Sosialisasi Pembiayaan APBN dan SBN Ritel, di Gedung Treasury Learning Center (TLC), Rabu (22/5/2024).
Lebih lanjut dia menjelaskan pemerintah menerbitkan SBN Ritel sebagai alternatif investasi masyarakat. Instrumen ini dijamin APBN sehingga tidak akan ada gagal bayar. Imbal hasil yang diberikan juga lebih tinggi dibandingkan investasi di deposito. Selain itu pemerintah juga menawarkan insentif perpajakan yang menarik.
Sehingga level investasinya lebih tinggi namun pajaknya lebih rendah. Berinvestasi di SBN Ritel, kata Deni, sekaligus berpartisipasi dalam pembiayaan pembangunan.
"Pemerintah mencoba membuat investasi di SBN ritel semakin mudah, sejak 2018 sudah menerbitkan SBN Ritel melalui platform online," jelasnya.
BACA JUGA: Turbulensi Singapore Airlines, Sembilan Warga Malaysia Jadi Korban
Deni mengatakan batas minimal untuk investasi di SBN Ritel juga diturunkan, dari mulanya Rp5 juta, kini sudah bisa di Rp1 juta. Ia menyebut setiap kali SBN Ritel diterbitkan jumlah investor yang membeli dengan nominal Rp1 juta semakin meningkat, saat ini sudah ada sekitar 3.000 - 5.000 an investor.
Bahkan, menurut Deni sudah ada investor Gen Z yang artinya mereka masih SMA atau awal kuliah tapi sudah investasi. Diharapkan saat sudah dewasa nanti Gen Z akan lebih banyak menginvestasikan uangnya di SBN Ritel atau instrumen investasi lainnya. "Tenornya juga semakin banyak opsi. Sehingga bisa pilih sesuai dengan tujuan investasinya," katanya.
Kasubdit Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara, Novi Puspita Wardani mengatakan pada penerbitan ORI025 Februari 2024 lalu, tercatat 1.419 investor DIY turut berinvestasi pada instrumen ORI025-T3 dan ORI025-T6 dengan total investasi Rp314,9 miliar.
Novi menyebut investornya didominasi generasi milenial meskipun secara nominal masih didominasi oleh tradisionalis. Berdasarkan profesi, jumlah investor didominasi oleh pegawai swasta, sementara secara nominal didominasi oleh wiraswasta.
"Dalam waktu dekat pemerintah akan menawarkan SBR013-T2 dan SBR013-T4 pada 10 Juni - 4 Juli 2024," tuturnya.
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) DIY, Agung Yulianta menjelaskan kegiatan hari ini digelar dalam rangka edukasi dan menjaring minat. Masyarakat perlu paham apa itu SBN Ritel dan seperti apa posisinya di APBN.
Diharapkan bisa menambah wawasan tentang peran pembiayaan APBN serta menambah pemahaman berbagai alternatif instrumen investasi di pasar keuangan termasuk SBN Ritel. "Ini salah satu cara menjajaki minat masyarakat di DIY," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintahan Prabowo Diminta Bangun Industri LPG Bahan Baku Lokal
- Toko Online Temu Asal China Dilarang Masuk Indonesia, Ini Alasan Menkominfo
- Mendag Sita 11.000 Ton Siku Baja Tanpa SNI Senilai Rp11 Miliar
- Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia Diklaim Mampu Menarik Investasi dari Jepang
- Harga Rokok di Indonesia Disebut Terlalu Murah, Picu Banyaknya Perokok
Advertisement
Tim Hukum dan Advokasi Halim-Aris Serahkan Perbaikan Laporan Dugaan Penghinaan dan Hoaks ke Bawaslu Bantul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- PAFI Ambon Bagikan Tips 6 Olahraga Ringan yang Mudah Dilakukan Meski Memiliki Jadwal Padat
- Tingkatkan Kompetensi Ahli Farmasi, Peran Strategis PAFI Nusantara Akan Diperkuat
- Begini Komitmen PAFI Kota Magelang untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
- Gebyar Auto Show Mitsubishi di Jogja City Mall Targetkan 15 SPK
- Di CEO Forum 2024, Dirut PLN Ajak Selaraskan Langkah Wujudkan Mimpi Indonesia
- Belajar Filosofi Kintsugi dari Karya Ageng Marhaendika di Artotel Suites Bianti Jogja
- Kotta GO Hotel Yogyakarta Siapkan Free Access Go Terrace (2nd floor) Bagi Tamu yang Ingin Menikmati Pemandangan Dekat Tugu Yogyakarta
Advertisement
Advertisement