Advertisement
Puspar UGM Sebut Larangan Study Tour Bukan Solusi Bijak
![Puspar UGM Sebut Larangan Study Tour Bukan Solusi Bijak](https://img.harianjogja.com/posts/2024/05/22/1175418/study-tour-freepik.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Peneliti Pusat Studi Pariwisata (Puspar) Universitas Gadjah Mada (UGM), Destha Titi Raharjana menyebut larangan study tour bukan solusi bijak, pascakecelakaan bus rombongan siswa di Subang, Jawa Barat. Menurutnya study tour dirancang tidak semata-mata untuk wisata, tetapi juga edukasi.
Ia meminta agar pihak terkait dengan lebih fokus untuk memperbaiki sistem transportasi. Kemudian perlu ditegaskan kepada pihak penyelenggara usaha perjalanan untuk memastikan kelaikan fisik kendaraan yang akan digunakan.
Advertisement
Sekaligus memastikan sopir dan kernetnya dalam kondisi sehat disertai dengan surat keterangan dari dokter. Sehingga, kata Destha, yang perlu dibenahi adalah sistem keamanan dan keselamatan pihak penyedia jasa transportasi.
"Kebijakan melarang study tour bukanlah solusi yang bijak," ucapnya, Rabu (22/5/2024).
Menurutnya, larangan ini bisa berdampak ke industri wisata, meski perlu dilakukan pengecekan lagi. Selain bisa merugi, dampak lebih jauhnya adalah penurunan jumlah kunjungan ke objek wisata.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihak lembaga konsumen DIY perlu melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar kebijakan larangan study tour bisa dianulir.
Baca Juga
Siswa di Klaten Kini Tidak Wajib Ikut Study Tour
Larangan Kegiatan Study Tour Sudah Berdampak ke Wisata Gunungkidul
Bus Study Tour Siswa Pesisir Barat Lampung Masuk Jurang
"Tujuannya agar gairah pembelajaran melalui edu wisata dapat tetap dijalankan," lanjutnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Asita DIY, Edwin Ismedi Himna mengatakan larangan ini sangat kontraproduktif dengan slogan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif #DiIndonesiaAja. Berangkat dari kasus ini menurutnya semua pihak bisa mengevaluasi kekurangan dan dilakukan pembenahan.
Seperti kelayakan transportasi, safety driver, jarak tempuh, dan lain-lain. Sebab larangan berwisata ini bisa mendatangkan efek domino yang sangat beragam, mulai dari UMKM, catering, restoran dan lainnya. "Dampaknya secara ekonomi," ucapnya.
Edwin menyebut saat ini sudah ada beberapa yang menjadwalkan ulang untuk study tour. Khususnya calon wisatawan dari Jawa Barat. "Iya [berdampak] khususnya dari Jabar."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Layanan Perbankan Dipastikan Aman dari Serangan Ransomware
- BRIN Berinovasi Bikin PLTS Terapung Bisa Berpindah Tempat
- Nilai Tukar Rupiah Amblek, Harga Obat Diprediksi Naik
- MPBI DIY Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Berdampak pada PHK
- Impor Beras Indonesia Diprediksi hingga Lima Juta Ton, Ini Komentar Anggota DPR
Advertisement
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/22/1178793/pesawat.jpg)
Inilah Rute Penerbangan Terpendek di Dunia, Naik Pesawat Hanya Kurang dari 2 Menit
Advertisement
Berita Populer
- Nilai Tukar Rupiah Amblek, Harga Obat Diprediksi Naik
- Dukung Gandeng Gendong, BPD DIY Salurkan Bantuan Rp710 Juta
- Kinerja Industri Tekstil Terus Merosot, Kadin Sebut karena Digerogoti Oknum
- BRIN Berinovasi Bikin PLTS Terapung Bisa Berpindah Tempat
- Rupiah Melemah, Siap-Siap! Harga BBM Non Subsidi Bakal Naik
- Akui Lakukan Monopoli Layanan Jasa Kurir, Shopee & Shopee Express Siap Ubah Perilaku
- Ini Daftar Mall di Jogja yang Menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
Advertisement
Advertisement