Advertisement
Hiswana Migas DIY Perkirakan Jualan Pertamax Green 95 Tidak Selaris Pertamax, Ini Sebabnya..

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) DIY menyebut potensi penjualan Pertamax Green 95 atau campuran Pertamax (RON 92) dengan 5% Etanol tidak akan selaris penjualan Pertamax (RON 92). Salah satu penyebabnya adalah terkait dengan daya beli masyarakat.
Ketua Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) DIY, Aryanto Sukoco mengatakan selain daya beli, saat ini belum banyak mobil yang secara spesifikasi disarankan menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan RON tersebut.
Advertisement
"Tentu potensi penjualannya [Pertamax Green 95] di bawah Pertamax," ucapnya, Selasa (28/5/2024).
Lebih lanjut dia mengatakan jualan BBM RON tinggi memang lebih menguntungkan. Di mana margin atau keuntungan penjualan BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pasti Pas Good untuk Solar 3,77%, Pertalite margin 3,55%, dan Pertamax 4,75%.
Menanggapi adanya SPBU di Jakarta yang tidak lagi menjual Pertalite menurutnya harus dilihat dari sisi lokasi SPBU. Sebab di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya daya beli masyarakat sudah cukup kuat.
"Mungkin SPBU mulai memilih untuk menjual Pertamax Series saja," paparnya.
BACA JUGA: Sejumlah SPBU Mulai Berhenti Menjual Pertalite
Hal ini dikarenakan margin penjualan Pertamax Series lebih besar dan tidak terlalu banyak persyaratan untuk menjualnya. Tetapi untuk daerah-daerah yang daya belinya masih terbatas, maka menjual Solar dan Pertalite masih logis.
"Asalkan tidak melebihi kuotanya," jelasnya.
Sebelumnya, Pjs. Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional JBT, Marthia Mulia Asri mengatakan belum ada rencana distribusi Pertamax Green 95 di wilayah Jateng dan DIY. Pertalite masih tersedia di semua SPBU Jateng dan DIY.
Dia menjelaskan, total ada 1.048 SPBU yang menjual BBM jenis Pertalite. Tersebar di Jateng 920 SPBU dan DIY 128 SPBU. "Belum ada rencana di tahun ini wilayah Jawa Tengah untuk Pertamax Green 95," ucapnya.
Dia menjelaskan kuota BBM jenis Pertalite juga meningkat di tahun ini. Kuota 2024 sebesar 4,12 juta kilo liter (KL) meningkat 2,1% jika dibandingkan realisasi 2023 sebesar 4,04 juta KL.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Telah Gelontorkan Dana Bansos Rp43,6 Triliun, Terserap 12,1 Persen
- 6 Mata Uang Ini Gilas Dolar AS
- Tiga Alasan Bank Indonesia Menurunkan Suku Bunga Saat Ini Jadi 5,5 Persen
- Presiden Prabowo Sebut Jatah Impor BBM 40 Miliar Dolar AS Bisa Digunakan untuk Pendidikan dan Kesehatan
- Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Menjadi 5,5 Persen
Advertisement

Pembebasan Lahan Tol Jogja-Solo Seksi 1 dan Seksi 2 Wilayah Sleman Diperluas hingga 27 Hektare, Ini Data Desa Terdampak
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Anak Usaha BUMN yang Merugikan UMKM Diusulkan untuk Dibubarkan
- Pertamina Diminta Impor Minyak dari Amerika Serikat, Menteri Bahlil: Tidak Ada Alasan
- Di Jakarta, Perusahaan yang Menahan Ijazah Karyawan Diancam Dicabut Izinnya
- Pemerintah Telah Gelontorkan Dana Bansos Rp43,6 Triliun, Terserap 12,1 Persen
- Begini Tanggapan Ekonom DIY Atas Keputusan BI Turunkan Suku Bunga Jadi 5,50 Persen
- Novotel Suites Yogyakarta Malioboro Raih Penghargaan dari Dinsosnakertrans Kota Jogja
- Serunya Fitur Games Di Aplikasi MotorkuX, Tukar Poin jadi Kupon Layanan Kebutuhan Motor Honda Kesayangan
Advertisement