Advertisement

Viral Pedagang di Mandala Krida dapat Uang Palsu, Ini Penjelasan BI DIY

Anisatul Umah
Senin, 24 Juni 2024 - 17:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Viral Pedagang di Mandala Krida dapat Uang Palsu, Ini Penjelasan BI DIY Tangkapan layar akun X merapi_uncover.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Seorang pedagang mengeluh dapat uang palsu di acara Mandala Krida Expo. Melansir dari postingan akun X @merapi_uncover pedagang tersebut cerita berjualan di event tersebut pada malam Minggu.

Saat sedang ramai-ramainya ada pembeli yang membayar dengan uang palsu pecahan Rp50.000. Karena tidak tahu, penjual tersebut memberikan uang kembalian. Ia mengingatkan kepada pedagang lain untuk lebih teliti. Agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

Advertisement

"Kami tentunya kasih kembalian, karena dari awal ga ada orang yang belanja senilai Rp50.000," tulisnya.

BACA JUGA: BPBD DIY Mewaspadai Potensi Kebakaran Lahan di Areal Gunung dan Perbukitan

Menanggapi hal ini, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Ibrahim mengatakan BI punya layanan klarifikasi uang jika ada masyarakat yang meragukan keaslian. Baik masyarakat pribadi, toko, perbankan, instansi dan lainnya. Layanan tersedia di loket BI-CAC (Bank Indonesia Counterfeit Anaysis Center) di setiap Satker BI, termasuk di BI DIY.

Menurutnya jika dinyatakan asli maka akan kami kembalikan kepada masyarakat tersebut dan ditukarkan apabila kondisinya rusak. Tetapi apabila terbukti palsu setelah dicek ciri-ciri keasliannya maka akan dibuatkan laporan dan bukti penyerahan uang palsu tersebut dari masyarakat ke BI.

"Fisik uang palsu tersebut kemudian diteruskan ke pihak Kepolisian untuk proses lebih lanjut," paparnya, Senin (24/6/2024).

Ia menjelaskan, BI terus melakukan upaya peningkatan literasi kepada berbagai lapisan  masyarakat. Antara lain kepada pelajar,  mahasiswa, UMKM, asosiasi maupun masyarakat umum melalui edukasi atau sosialisasi pengenalan keaslian Rupiah melalui Gerakan Cinta Bangga Paham Rupiah (CBP).

BI juga terus mensosialisasikan materi terkait pembayaran non tunai QRIS kepada masyarakat, pelaku usaha khususnya UMKM. Penggunaan QRIS bisa mencegah peredaran uang palsu, tidak perlu menyediakan uang kembalian, dan membantu menyusun profile keuangan UMKM yang bermanfaat dalam membuka akses keuangan.

"Memberikan manfaat dan kemudahan kepada masyarakat luas," jelasnya.  

Lebih lanjut Ibrahim mengatakan, upaya perluasan atau akuisisi QRIS kepada merchant/UMKM dikerjasamakan dengan perbankan, pemerintah daerah (Pemda) dan instansi terkait, disertai promo menarik.  

"Terus dilakukan untuk meningkatkan jumlah merchant dan pengguna QRIS," lanjutnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Perangkat Lurah Kulonprogo Diminta Jaga Netralitas Pilkada 2024

Kulonprogo
| Sabtu, 28 September 2024, 23:17 WIB

Advertisement

alt

Menyusuri Assos, Permata di Aegean Utara Turki

Wisata
| Sabtu, 28 September 2024, 01:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement