Advertisement
Belasan Pinjol Tersandung Kredit Macet di Atas 5 Persen
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Belasan platform P2P lending atau pinjaman online (pinjol) yang memiliki kredit macet atau tingkat wanprestasi (TWP) 90 di atas 5%. Data ini dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK menyebutkan per Mei 2024, terdapat 15 pinjol yang memiliki TWP90 di atas 5%.
Advertisement
Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah tersebut tidak mengalami perubahan. "OJK terus melakukan pembinaan dan meminta penyelenggara membuat action plan untuk memperbaiki kualitas pendanaannya," ujar Agusman dalam jawaban tertulis, Senin (8/7/2024).
Berdasarkan POJK 10/2022, TWP90 dihitung dari outstanding pendanaan yang wanprestasi di atas 90 hari sejak tanggal jatuh tempo atau yang termasuk dalam kategori pendanaan macet. Adapun, saat ini jumlah penyelenggara P2P lending berizin dan diawasi OJK terdapat 100 pinjol.
BACA JUGA: Penyusunan RTDR Kawasan Tol Jogja-YIA Harus Untungkan Masyarakat
Tidak hanya itu, Agusman juga menyebutkan OJK terus melakukan monitoring terhadap kualitas pendanaan pinjol dan akan melakukan tindakan pengawasan, termasuk pemberian sanksi administratif dalam hal ditemukan pelanggaran terhadap ketentuan.
Pada Mei 2024, OJK juga melaporkan pertumbuhan outstanding pembiayaan industri pinjol terus melanjutkan peningkatan menjadi 25,44% yoy, dengan nominal sebesar Rp64,56 triliun.
Tingkat risiko kredit macet secara agregat (TWP90) dalam kondisi terjaga di posisi 2,91%, meskipun ada kenaikan dibandingkan dengan April 2024 yang sebesar 2,79%.
Dari sisi kinerja laba, industri pinjol mencatatkan peningkatan laba pada Mei 2024, yaitu senilai Rp277,02 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang senilai Rp173,73 miliar. "Hal ini sejalan dengan penyaluran pendanaan yang meningkat," kata Agusman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peran Penting PAFI Papua Tengah Meningkatkan Akses Obat dan Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil
- Pedagang Banyak yang Menolak Uang Tunai, Rupiah Seolah-olah Kehilangan Nilai
- Asosiasi Tekstil Usul Pemerintah Menunda Kenaikan PPN 12%
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Selasa 15 Oktober, Harga Daging Ayam Naik
- Tak Bisa Bayar Pinjol, Anak Muda Berisiko Kena Depresi
Advertisement
Realisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Gunungkidul Baru Mencapai 23%
Advertisement
Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini Selasa, 22 Oktober 2024, Stagnan
- Sejumlah Harga Pangan Mulai Daging, Cabai hingga Beras, Kompak Turun Hari Ini
- Ini Harapan ISEI Cabang Yogyakarta untuk Pemerintahan Baru Prabowo-Gibran
- PAFI Kabupaten Yahukimo Berkomitmen Layani Masyarakat Berkaitan dengan Kefarmasian
- DYN Clothingline Hadirkan Koleksi 'Legenda Jepang' di JMFW 2025
- Konsumsi BBM Subsidi di DIY dan Jawa Tengah per September 2024 di Atas 73%, Ini Rinciannya..
- Malyabhara Hotel Dukung Kegiatan Lari dengan Mengadakan Malyabhara Fun Run 2024
Advertisement
Advertisement