Advertisement

Pelemahan Rupiah Bisa Berdampak ke Ekspor dan Impor DIY

Anisatul Umah
Rabu, 10 Juli 2024 - 18:07 WIB
Maya Herawati
Pelemahan Rupiah Bisa Berdampak ke Ekspor dan Impor DIY Ilustrasi ekspor impor (Freepik)

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menyebut jika pelemahan rupiah berlangsung lama, bisa dipastikan akan berdampak ke kegiatan ekspor dan impor.

Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti mengatakan impor akan turun sementara ekspor akan meningkat.

Dia menjelaskan, di sisi lain kegiatan ekspor yang menggunakan bahan baku impor dan bahan penolong impor akan mengalami kendala. Sehingga ekspor juga mengalami kendala.

"Seperti untuk produk garment dan sarung tangan," kata Syam, Rabu (10/7/2024).

Lebih lanjut dia mengatakan, kondisi yang berbeda dialami produk dengan bahan baku lokal, seperti furniture dan kerajinan. Diharapkan ekspornya akan lebih baik lagi. "Bisa lebih baik ekspornya."

Nilai tukar rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) berdasarkan data terakhir 10 Juli 2024 sudah menguat di posisi Rp16.256 per dolar AS, dibandingkan 9 Juli 2024 di posisi Rp16.281 per dolar AS dan 8 Juli 2024 di posisi Rp16.265 per dolar AS.

Sebelumnya, Kaprodi S3 Ilmu Ekonomi FEB Universitas Gadjah Mada (UGM), Catur Sugiyanto mengatakan kenaikan dolar ini disebabkan perekonomian AS yang sedang naik. Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga sehingga menaruh dolar lebih memberikan return daripada mata uang lainnya.

Advertisement

BACA JUGA: Dua Korban Meninggal Dunia Terseret Arus Pantai Parangtritis Ternyata Satu Keluarga, Ini Kronologinya

"Dolar AS sedang lebih kuat daripada mata uang lain, ini faktor eksternal," ucapnya.

Dia menjelaskan untuk faktor internal sendiri penyebab melemahnya rupiah karena situasi ekonomi dalam negeri yang masih penuh ketidakpastian. Saat ini sedang proses pergantian kepemimpinan, ditambah kabar mengenai tidak tercapainya penerimaan pemerintah. Sehingga menyebabkan kepercayaan pada rupiah menurun.

Saat ini menurutnya, pelaku pasar sedang menunggu apa yang akan dilakukan oleh pemerintahan baru. Sementara di dalam negeri masih menunggu, mereka menaruh dana di pasar AS yang lebih menjanjikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Top Ten News Harianjogja.com Jumat 18 Oktober 2024: Progres Pembangunan Tol Jogja Solo hingga Fenomena Doom Spending

Jogja
| Jum'at, 18 Oktober 2024, 07:17 WIB

Advertisement

alt

Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah

Wisata
| Rabu, 16 Oktober 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement