Advertisement
Joe Biden Mundur dari Pilpres AS, Rupiah Melemah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Mundurnya Joe Biden dari ajang Pilpres Amerika Serikat diikuti dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditutup pada Senin (22/7/2024) sore WIB.
Sementara itu, sederet mata uang kawasan Asia terpantau bervariasi, sedangkan dolar AS melemah.
Advertisement
Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.00 WIB, mata uang rupiah ditutup melemah 0,18% atau 29 poin ke level Rp16.220 per dolar AS. Sementara indeks mata uang Negeri Paman Sam terpantau melemah 0,12% ke posisi 104,27.
Sejumlah mata uang Asia yang masih kebal terhadap dolar AS yakni yen Jepang menguat 0,48%, dolar Hongkong naik 0,04%, dolar Singapura menguat 0,04%, ringgit Malaysia naik 0,10%, dan baht Thailand naik 0,09%.
Sementara itu, mata uang Asia yang masih lesu terhadap dolar AS yakni dolar Taiwan melemah 0,36%, peso Filipina turun 0,09%, yuan China melemah 0,05%.
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan mundurnya Joe Biden meningkatkan ketidakpastian mengenai pemilihan presiden mendatang yang pada gilirannya memperburuk sentimen terhadap pasar yang didorong oleh risiko. "Hal ini, ditambah dengan kekhawatiran bahwa potensi kepresidenan Trump juga dapat menyebabkan lebih banyak konflik dengan China, membebani mata uang regional," ujarnya dalam riset, Senin
Adapun, Biden mendukung Wakil Presiden Kamala Harris yang kini kemungkinan akan berhadapan dengan kandidat terdepan dari Partai Republik Donald Trump dalam pemilihan presiden.
BACA JUGA: PM Spanyol Puji Keputusan Joe Biden Mundur dari Pencalonan Pilpres AS
Menurut Ibrahim, Trump terlihat unggul dalam jajak pendapat dibandingkan Biden dan Harris, menurut data CBS pekan lalu. Para analis memperkirakan kepresidenan Trump berpotensi menghasilkan inflasi yang lebih tinggi, terutama jika ia melanjutkan dengan pembatasan perdagangan yang lebih ketat dan tarif impor yang lebih tinggi terhadap China.
Namun, Harris kini diperkirakan akan memberikan tantangan yang lebih besar kepada Trump, terutama karena laporan menunjukkan semua ketua Partai Demokrat di negara bagian tersebut mendukung Harris.
Penggalangan dana Partai Demokrat juga mencapai US$50 juta setelah Biden mendukung Harris. Sementara itu, dari sentimen domestik, pasar terus memantau nasib APBN 2025 milik Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming berada dalam dilema. Pasalnya, pasangan tersebut harus merealisasikan janji politik kepada masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- Bersiap Impor Minyak dari Amerika Serikat, Pertamina Minta Dukungan Aturan dari Pemerintah
Advertisement

Nelayan KulonprogoButuh SPBU Khusus untuk Meringankan Ongkos Produksi
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Konsumsi Pertalite di Jawa Tengah dan DIY Turun 6 Persen
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- eL Hotel Yogyakarta - Malioboro Raih Penghargaan The Top 10% of Hotels Worldwide dalam Tripadvisor Travelers Choice Award 2025
Advertisement
Advertisement