Advertisement
PHK Massal Industri Tekstil Masih Terjadi, Ratusan Buruh Jateng & Jabar Dikabarkan Jadi Korban
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal industri tekstil terus saja terjadi. Terbaru, dilaporkan terdapat rencana pabrik tekstil yang akan memangkas karyawannya hingga 500 orang.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), Ristadi mengaku mendapatkan konfirmasi terkait dengan rencana PHK dari perusahaan tersebut. Setidaknya, terdapat empat pabrikan yang akan melakukan PHK baru-baru ini dan dalam waktu dekat. "Ada empat perusahaan di Jateng [Jawa Tengah] PHK 750 pekerja, di Jabar [Jawa Barat] satu perusahaan baru seminggu lalu PHK 114 pekerja, dan satu perusahaan planning PHK 500-an pekerja di akhir Agustus," kata Ristadi, Selasa (6/8/2024).
Advertisement
Kendati demikian, Ristadi masih enggan memberikan detail pabrik mana saja yang memangkas karyawannya baru-baru ini sebanyak 864 karyawan dan 500 pekerja pada akhir Agustus mendatang.
Adapun, pekerja yang terkena PHK kebanyakan merupakan mereka yang pekerja kontrak. PHK massal ini lantaran tren berlanjut dari minimnya pesanan sehingga line produksi semakin menyempit.
Data KSPN sebelumnya, tercatat sekitar 13.800 buruh tekstil terkena PHK dengan alasan efisiensi hingga penutupan pabrik. Sebanyak 10 pabrik melakukan pengurangan karyawan per Juni 2024.
Kondisi ini juga terceminkan dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI) untuk sektor tekstil yang masih terkontraksi di level 47. Tekstil menjadi salah satu dari tiga subsektor industri pengolahan yang mengalami kontraksi.
Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Kris Sasono Ngudi Wibowo mengatakan kontraksi tersebut merupakan dampak lanjutan dari penurunan produksi dan permintaan baru.
"Bulan ini agak lebih dalam kontraksinya dibanding bulan sebelumnya. Dilihat dari komponen pembentuk IKI, paling terlihat adalah dari komponen pesanan baru," ujar Kris saat ditemui di Kantor Kemenperin, beberapa waktu lalu.
Menanggapi isu lanjutan PHK di sejumlah pabrik tekstil, Kris belum mendapatkan laporan terbaru. Meski begitu, pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan memberikan perlindungan bagi industri tekstil lewat berbagai regulasi.
"Keluhan teman-teman kan soal order, kami lihat, ini warning juga buat kami. Kami akan dalami seperti apa. [Soal PHK 500 buruh] belum ada laporan," jelasnya.
BACA JUGA: Pendapatan Anjlok, Intel Bakal PHK 15.000 Karyawan
Salah satu langkahnya, yakni penerbitan aturan bea masuk tindakan pengamanan (BMTP) yang akan menyaring barang-barang impor tekstil, khususnya menyasar pada produk hilir seperti pakaian jadi, aksesoris dan produk jadi lainnya.
"Ketika kenakan anti-dumping sama tindakan pengaman pada produk yang akan masuk, harapannya industri sektor pakaian jadi itu tumbuh sehingga dia akan narik juga ke industri hulunya. Harapannya dengan itu kita bisa meminimalkan isu-isu PHK itu.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wuih! Bank Dunia Sebut Harga Beras di Indonesia Termahal se-Asia Tenggara
- Momen 5 Tahun Transformasi BUMN, PLN Lakukan Penyalaan Pertama Bantuan Pasang Baru Listrik di DIY
- Volkswagen Bakal Tutup Pabrik di Jerman, 15000 Karyawan Terancam PHK
- Rencana Pembatasan BBM Bersubsidi Bisa Berdampak, Ini Kata Indef
- Harga Emas Antam Akhir Pekan Ini Melonjak, Rp1.465 Juta per Gram
Advertisement
Gempa di Bali Merusak Sejumlah Bangunan, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Aktif di Darat
Advertisement
Rekomendasi Tempat-Tempat Wisata di Vietnam yang Jadi Favorit Wisatawan
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Hari Ini (20/9) Naik Jadi Rp1,44 Juta per Gram
- Kadin DIY Sambut Positif Penurunan BI Rate, Tapi Waspadai Risiko Ini..
- Lewat Firtual, Pemerintah Promosikan Kebijakan dan Praktik Bisnis Berbasis HAM
- Kolaborasi Smartfren dan Nanobank Syariah Seleksi Duta Smartfren untuk Desa Terpilih di Selatan Jawa Tengah
- Upaya Alfamart Turunkan Angka Stunting melalui Program Satu Telur Sehari
- Bulog Beberkan Perkembangan Akuisisi Perusahaan Beras Kamboja, Begini Progresnya
- Sasar Market Lebih Spesifik, Tasneem Hotel Malioboro Gelar Kembali Mini Wedding Expo
Advertisement
Advertisement