Advertisement
Garuda Indonesia Peringkat ke-25 Perusahaan Terbesar Versi Fortune 100
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—PT Garuda Indonesia masuk di peringkat ke-25 dalam daftar Fortune Indonesia 100 sebagai perusahaan terbesar 2023, naik 8 peringkat.
"Dalam pemeringkatan tersebut, Garuda Indonesia berhasil menempati peringkat ke-25 atau naik 8 peringkat, setelah pada tahun sebelumnya Garuda Indonesia berada di posisi ke-33," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dilansir Antara, Minggu (18/8/2024).
Advertisement
BACA JUGA : Garuda Siapkan 70 Penerbangan ke IKN untuk Perayaan HUT Kemerdekaan ke-79 RI
Menurut dia, pencapaian tersebut menjadi capaian tersendiri di mana Garuda berhasil mencatatkan lompatan tertinggi sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi untuk peningkatan peringkat di daftar Fortune 100 Indonesia.
Ia menuturkan, capaian yang diperoleh Garuda Indonesia itu selaras dengan performa kinerja perusahaan yang terus menunjukkan upaya perbaikan di mana salah satunya tercermin dari pertumbuhan pendapatan usaha yang naik signifikan sebesar 40 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan diikuti dengan capaian laba usaha senilai 251 juta dolar AS.
Irfan mengungkapkan bahwa capaian itu juga merupakan buah dari tekad yang kuat serta kerja keras dari seluruh insan Garuda Indonesia dalam menjalankan mandat perusahaan sebagai national flag carrier.
Maskapai itu menghadirkan layanan penerbangan yang aman dan nyaman sekaligus mewujudkan Garuda Indonesia sebagai entitas bisnis yang sehat dan profitable.
Melalui rekognisi Garuda Indonesia sebagai 25 perusahaan terbesar dari Fortune Indonesia ini, lanjut Irfan, juga menjadi wujud nyata atas awal dari akselerasi kinerja perusahaan pasca situasi pandemi COVID-19.
"Dan fase restrukturisasi untuk selanjutnya menjadi fundamen dalam implementasi berbagai aksi korporasi lainnya yang dapat selaras dengan upaya peningkatan kinerja tersebut,” tambah Irfan.
Pemeringkatan yang dirilis oleh Fortune Indonesia tersebut dihitung berdasarkan metodologi yang menyesuaikan standar Fortune Global 500 di mana penghitungan dilakukan dengan melihat capaian kinerja tahun fiskal 2023 pada perusahaan-perusahaan yang merilis laporan keuangan yang telah diaudit dengan jangka waktu hingga 30 Juni 2024.
Irfan melanjutkan bahwa capaian kinerja tersebut merupakan hasil dari berbagai inisiasi perusahaan yang dituangkan dalam berbagai bentuk pengembangan layanan dan operasional, kolaborasi dengan mitra strategis dalam memberikan nilai tambah kepada penumpang.
BACA JUGA : Garuda Indonesia SOTF Kembali Digelar, Promo hingga 80 Persen Cek Daftar Penerbangannya
Selain itu, penyelenggaraan program-program promosional, hingga mengoptimalkan potensi bisnis pada ceruk-ceruk pasar khusus seperti kargo, umrah, dan penerbangan charter.
“Capaian ini bukan hanya menjadi rekognisi atas kinerja perusahaan, namun dapat turut mendorong kami untuk lebih berkontribusi aktif dalam mengoptimalkan aksesibilitas transportasi udara, termasuk melalui momentum kebangkitan sektor aviasi pasca tekanan kinerja pandemi," kata Irfan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Volkswagen Bakal Tutup Pabrik di Jerman, 15000 Karyawan Terancam PHK
- Rencana Pembatasan BBM Bersubsidi Bisa Berdampak, Ini Kata Indef
- Harga Emas Antam Akhir Pekan Ini Melonjak, Rp1.465 Juta per Gram
- Peringatan Gempa Megathrust, PHRI DIY: Picu Geliat Wisata Menurun
- Stabilisasi Harga Beras, Disperindag DIY Ajukan Usulan Tambahan Anggaran untuk Operasi Pasar
Advertisement
Tanaman Cabai di Galur Terserang Hama, Dinas Pertanian Kulonprogo Lakukan Ini
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Telur, Cabai, dan Bawang Kembali Naik Hari Ini
- Bank Digital Menawarkan Bunga Tinggi, Ternyata Ini Alasannya
- 722 Ribu Tiket Kereta Api Habis Terjual di Masa Libur Panjang Maulid Nabi
- Rencana Pembatasan BBM Bersubsidi Bisa Berdampak, Ini Kata Indef
- Ini Rencana OJK untuk Memudahkan Pembiayaan UMKM
- Meski Lesu, Penjualan Grand Max Kalahkan Suzuki Carry dan Mitsubishi L300 di Segmen Pick Up
- Anggaran Tahun Depan Turun Drastis, Kementerian Investasi/BKPM Bakal Dievaluasi
Advertisement
Advertisement