Advertisement

BI DIY Sebut Deflasi Dampak dari Pasokan yang Melimpah

Anisatul Umah
Rabu, 02 Oktober 2024 - 12:17 WIB
Abdul Hamied Razak
BI DIY Sebut Deflasi Dampak dari Pasokan yang Melimpah Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. - IST

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— DIY mengalami deflasi 0,10% secara bulanan (month-to-month/mtm) pada September 2024. Secara tahunan (year-on-year/yoy) terjadi inflasi 1,85%, dan secara tahun kalender (year-to-date/ytd) terjadi inflasi sebesar 0,48%.

Bank Indonesia Perwakilan DIY menyebut secara bulanan, penyumbang utama deflasi di DIY adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,10% mtm.

Advertisement

BACA JUGA: Bank Indonesia Sebut Inflasi DIY Terjaga dalam Satu Dekade

Plh. Kepala Perwakilan BI DIY, Hermanto mengatakan jika dilihat berdasarkan komoditas, andil penurunan terdalam disumbang oleh cabai rawit dengan andil 0,09% mtm, cabai merah dengan andil 0,06% mtm, dan cabai hijau dengan andil 0,03% mtm.

Menurutnya ini sejalan dengan panen raya di daerah sentra produksi sehingga supply pasokan melimpah. Selain cabai, komoditas lain yang juga memiliki andil terhadap deflasi bulanan DIY adalah bensin dengan andil sebesar 0,04% mtm.

"Seiring dengan kebijakan penurunan harga BBM jenis Pertamax per 1 September 2024," ucapnya, Rabu (2/10/2024).

Dia menyebut komoditas daging ayam ras juga memiliki andil deflasi yang relatif dalam mencapai -0,02% mtm. "Seiring oversupply di tengah permintaan yang relatif terkelola," lanjutnya.

Lebih lanjut dia mengatakan deflasi tertahan oleh meningkatnya harga kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil sebesar 0,03% mtm. Ditinjau menurut komoditasnya, harga emas perhiasan mengalami peningkatan sejalan dengan kenaikan harga emas global sebagai dampak berlanjutnya ketidakpastian dan ketegangan geopolitik global.

Kemudian komoditas lain seperti kopi bubuk juga masih menjadi komoditas penyumbang inflasi yang didorong oleh meningkatnya harga kopi dunia akibat dinamika cuaca yang mempengaruhi produktivitas kopi di negara sentra produksi.

Sigaret Kretek Mesin (SKM) juga menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi dengan andil 0,01% mtm, sejalan dengan kenaikan cukai rokok yang berlaku sejak 1 januari 2024 dengan rata-rata kenaikan sebesar 10%-11,8% yang ditransmisikan sepanjang tahun 2024.

"Ke depan, BI memperkirakan inflasi DIY terus terjaga pada kisaran targetnya," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DIY, Timotius Apriyanto mengatakan lima kali deflasi sepanjang 2024 menunjukkan dua kemungkinan. Pertama adalah rantai pasok yang mengalami over supply bisa karena panen raya, dan potensi kedua karena terjadi penurunan kinerja ekonomi, termasuk penurunan daya beli masyarakat.

"Kalau dilihat kecenderungannya deflasi sampai lima kali ini menunjukkan daya beli masyarakat yang memang menurun," ungkapnya.

Ia berpandangan pemerintah perlu mengantisipasi dampak ekonomi ini dengan menunda semua kebijakan yang berdampak pada masalah konsumsi masyarakat. Seperti pengetatan subsidi BBM yang saat ini sudah ditunda, kemudian rencana kenaikan PPN menjadi 12%.

Timotius mengatakan, pemerintah juga harus fokus memberikan stimulus kebijakan untuk mendongkrak kelas menengah dengan berbagai kebijakan insentif. Di sisi lain tetap memberikan bantuan sosial bagi kelas bawah.

"Mungkin insentif dari sisi perpajakan atau dari sisi kebijakan stimulus lain utuk ekonomi."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KA Prameks Jogja Kutoarjo, Kamis 3 Oktober 2024

Jogja
| Kamis, 03 Oktober 2024, 03:17 WIB

Advertisement

alt

Ketinggian Puncak Gunung Everest Bertambah, Ini Penjelasannya

Wisata
| Selasa, 01 Oktober 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement