Advertisement
TBY Peringati Hari Batik dan HUT Arts for Children ke-20
Advertisement
JOGJA—Taman Budaya Yogyakarta (TBY) menggelar Peringatan Hari Batik bertajuk Menapak Jejak Merawat Budaya Yogyakarta Melalui Batik Sebagai Pusaka Dunia di Halaman TBY, Rabu (2/10/2024). Sekaligus merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Arts for Children (AFC) ke-20 dengan membatik bersama di atas kain sepanjang 150 meter.
Kepala Taman Budaya Yogyakarta, Purwiati mengatakan Hari Batik tidak hanya sebuah peringatan, namun juga cara untuk meneguhkan identitas Indonesia. Memakai batik menurutnya merupakan solidaritas yang melampaui perbedaan sosial.
Dia menjelaskan sejarah Hari Batik dimulai pada 2009 saat UNESCO mengakui batik sebagai warisan budaya tak benda. Pada 2 Oktober 2009 Komite Antar Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak Benda di Abu Dhabi mengumumkan pengakuan ini.
Kemudian melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009 pada 17 November 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional. Menyikapi hal ini tim bimbingan seni Arts for Children divisi seni batik didukung instruktur, asisten, dan peserta bimbingan seni anak pada divisi seni lainya berkolaborasi membatik.
"Pada kain sepanjang 150 meter, sebagai bagian dari sarana edukasi dan pengenalan batik sejak dini," ucapnya.
BACA JUGA: Pengadaan Tanah Tol Jogja-Solo-YIA 4 Kalurahan di Sleman Ini Terus Dikebut
Ia berharap kegiatan ini bisa memunculkan rasa memiliki pada batik. Sebagai sebuah kekayaan budaya nasional tak benda yang patut dilestarikan, dikembangkan, dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dalam rangka memuliakan batik dan menambah kebanggan bagi bangsa Indonesia akan ciri khas kebudayaan.
"Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh instruktur, asisten, peserta bimbingan AFC dan seluruh keluarga dan semua pihak yang terlibat," katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan kegiatan membatik bersama ini digelar untuk memperingati Hari Batik, sekaligus HUT ke-20 AFC. Dia menjelaskan AFC adalah salah satu program dan kegiatan manajemen talenta yang dilakukan oleh TBY.
Tujuannya untuk menumbuhkan, mengidentifikasi bibit-bibit baru anak-anak yang memiliki talenta di bidang seni. Dari segala varian seni, mulai dari tari, musik, teater, sastra dan lain-lain.
"Mengupayakan generasi muda yang punya olah rasa, budi pekerti yang lebih baik melalui seni. Dan ini sangat bersesuaian dengan makna dan filosofi batik," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, bersama-sama mengapresiasi batik dengan lingkungan anak-anak. Membatik bersama ini menggambarkan talenta-talenta muda seni di DIY.
"Sepanjang 150 meter mengambil motif-motif khas Yogyakarta. Sehingga tidak hanya teknik membatik, tetapi juga mengenal ciri khas DIY," ungkapnya. (***)
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Program Makan Bergizi Gratis Incar Pengusaha Kuliner Lokal, PPJI DIY: Baru Penawaran Sewa Dapur
- Ombudsman Sebut Pengaturan Pupuk Bersubsidi Perlu Payung Hukum
- Luhut Sebut Rencana Kenaikan PPN 12 Persen Awal 2025 Kemungkinan Ditunda
- 4 Keuntungan Memakai Rak Dapur Terbuka di Rumah
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
Advertisement
Tim Hukum Joko-Rony Pastikan Tak Kirim Gugatan ke MK Terkait Pilkada Bantul 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sambut Natal dengan Sensasi Rasa 3 Dunia Kuliner dan Tutup Tahun Lewat Petualangan Epik Ala Wild Wild West Bersama Grand Diamond Hotel Yogyakarta
- Ajak Tamu Nikmati Meriahnya Tahun Baru, 2 Acara Seru Ini Digelar Grand Zuri Malioboro
- Pertamina Bocorkan Skema Baru Distibusi BBM Bersubsidi
- Program Kerja Pertamina Diubah dan Diselaraskan untuk Swasembada Energi
- Libur Akhir Tahun KAI Wisata Siapkan Kereta Java Priority Jurusan Jakarta-Jogja
- Pinjol dan Judi Online Berefek Domino pada Industri Asuransi Umum
- Janur Resto Malyabhara Hotel Luncurkan Christmas Dinner Istimewa untuk Libur Akhir tahun
Advertisement
Advertisement