Advertisement
Musim Hujan di Depan Mata, Masa Tanam Padi Bakal Dimulai Oktober dan November
Ilustrasi warga melintasi area persawahan di lereng Gunung Merapi, di Wukirsari, Cangkringan. - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY memproyeksikan Masa Tanam pertama (MT 1) untuk wilayah DIY akan terjadi sekitar Oktober-November 2024.
Plt. Kepala DPKP DIY, R. Hery Sulistio Hermawan mengatakan proyeksi masa tanam ini untuk wilayah yang beririgasi teknis. Sementara itu menurutnya untuk wilayah yang lahannya tadah hujan baru akan memasuki masa tanam setelah ada hujan dengan intensitas 50 mm per hari. "Sesuai informasi BMKG akan terjadi di Dasarian III Oktober," ucapnya, Jumat (18/10/2024).
Advertisement
Dia menjelaskan untuk MT 1, kendala yang mungkin dihadapi biasanya adalah terkait dengan intensitas curah hujan. Jika intensitasnya terlalu tinggi bisa berdampak banjir. "Sementara itu, harga Gabah Kering Giling [GKG] di tingkat petani rata-rata di harga Rp6.250 sampai 7.000 per kg," ucapnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat perkembangan harga produsen gabah September 2024 berdasarkan hasil observasi harga tertinggi Rp8.000 per kg untuk kualitas GKG varietas mentik wangi. Dan harga terendah Rp6.000 per kg pada kualitas Gabah Kering Panen (GKP) varietas Ciherang dan Inpari.
BACA JUGA: Musim Tanam 2024, Kabupaten Bantul Genjot Peningkatan Luas Panen Padi
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan BPS DIY melakukan pengamatan pada 54 transaksi terdiri dari 57,41% GKG dan 42,59% GKP. Menurutnya rata-rata harga gabah dan perubahan harga September 2024 secara bulanan atau (month-to-month/mtm) GKG di tingkat petani naik 3,17% menjadi Rp7.077,42 per kg dan di tingkat penggilingan naik 2,96% menjadi Rp7.158,06 per kg.
Sementara untuk GKP di tingkat petani naik 4,32% menjadi Rp6.217,39 per kg dan di tingkat penggilingan naik 4,29% menjadi 6.269,57 per kg. "Pada observasi kami, tidak menemukan gabah diluar kualitas," kata Herum.
Lebih lanjut dia mengatakan sepanjang 2024 terjadi kenaikan cukup signifikan pada Juni 2024 karena adanya perubahan ketetapan pemerintah terhadap harga patokan pemerintah baik GKG dan GKP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Perahu Nelayan di Kulonprogo Terbalik, 2 Nelayan Selamat
Advertisement
Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- NATO Diingatkan Trump untuk Berhenti Beli Minyak Rusi
- Insentif TKDN 25 Persen, Peluang Baru untuk Industri Ponsel Lokal
- BEI DIY Optimistis Bisa Menambah 50.000 Investor di 2025
- Pakar UGM: Kesinambungan Kebijakan Fiskal Jadi Kunci Stabilitas Pasar
- 5 Bank Disuntik Rp200 Triliun, Begini Penjelasan Indef
- Alasan dan Skema Merger Pelita Air dan Garuda
- Modal Asing Rp14,2 Triliun Kabur Pekan Ini
Advertisement
Advertisement



