Advertisement

Batik dari DIY Sudah Dijual hingga Beberapa Negara, Disperindag: Sifatnya Masih Belum Ritel

Anisatul Umah
Senin, 21 Oktober 2024 - 16:47 WIB
Maya Herawati
Batik dari DIY Sudah Dijual hingga Beberapa Negara, Disperindag: Sifatnya Masih Belum Ritel Batik Jogja - Foto dibuat oleh AI - StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menyebut beberapa brand batik sudah menjual batiknya ke luar negeri. Seperti Malaysia, Singapura, Jepang, Eropa, Afrika, dan lain-lain.

Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti mengatakan brand tersebut di antaranya Shiroshima, Sogan Batik, G Batik, Afif Syakur, dan lainnya. Akan tetapi menurutnya sifatnya masih ritel belum memakai Surat Keterangan Asal (SKA).

"Banyak negara, Malaysia, Singapura, Jepang, Eropa, Afrika, dan lain-lain," kata Syam, Senin (21/10/2024).

Dia menjelaskan saat ini masih banyak pekerjaan rumah untuk mendorong batik menembus pasar global. Di antaranya terkait dengan regenerasi, kolaborasi dan sinergi dengan para pembatik, desain batik sesuai pasar yang akan dituju.

Kemudian sustainability dan ramah lingkungan, serta promosi batik agar batik dihargai di negara lain dengan filosofi-filosofi yang terkandung di dalamnya. "PR batik masih banyak untuk membawa batik menembus pasar global," katanya.

BACA JUGA: Menjabat Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Tidak Perlu Pensiun dari TNI

Gelar Festival Batik 2024

Sebagai salah satu upaya Disperindag DIY mendorong batik go global adalah melalui gelaran Festival Batik 2024 di Atrium Jogja City Mall (JCM) 18-20 Oktober 2024. Menurutnya ada beberapa kegiatan di festival ini, seperti lomba desain batik, lomba desain fashion batik, fashion show, live music, parade tari, business matching, dan pameran batik sebagai inti acara.

Menurutnya data terakhir hingga pukul 13.00 WIB Minggu, (20/10/2024) nilai transaksinya sudah di atas Rp780 juta dari target Rp500 juta. Dia mengatakan Festival Batik 2024 melibatkan semua usia dari yang masih kecil hingga yang sudah malang melintang di luar negeri.

"Ada desainer Gen Z, mereka menampilkan karya yang luar biasa. Sehingga diterima kaum-kaum muda," ucapnya.

Desain batik mereka dipadupadankan dengan lurik, kain polos, dan lainnya. Modelnya juga disesuaikan agar diterima kaum muda. Diharapkan Festival Batik 2024 bisa memberikan manfaat untuk IKM di DIY.

Kabid Perdagangan Luar Negeri Disperindag DIY, Intan Mestikaningrum mengatakan Festival Batik 2024 mengangkat tema Batik Menembus Batas Global. Di mana batik dimaknai sebagai warisan budaya Indonesia, telah melampaui batas-batas lokal atau nasional dan diterima secara luas di tingkat global.

Frasa ini ini menunjukkan batik tidak hanya dikenal dan dihargai di Indonesia saja, tetapi juga telah diakui, digunakan, dihargai, di berbagai negara. Batik menjadi bagian dari budaya dan mode internasional.

"Simbol identitas budaya yang mampu adaptasi dan berkembang dalam pasar global," jelasnya.

IKM batik dalam event ini, kata Intan, menampilkan berbagai produk batik dengan desain, teknik, dan warna yang diperbarui tanpa meninggalkan kekhasan batik DIY. Mengikuti tren pasar, ini menjadi inovasi yang ditampilkan.

"Bisa berupa penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan, teknik pewarna alami, motif modern yang dikombinasikan dengan pola tradisional atau produk turunan seperti aksesoris, tas, topi, dan dekorasi rumah."

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Sleman Kembali Gelar Pasar Murah Sembako di 17 Kapanewon, Catat Tanggalnya!

Sleman
| Selasa, 22 Oktober 2024, 06:47 WIB

Advertisement

alt

Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China

Wisata
| Kamis, 17 Oktober 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement