Advertisement
Swasana by Temata dan Furnice Kolaborasikan Cita Rasa dan Desain dalam Latar Swasana

Advertisement
JOGJA— Swasana by Temata dan Furnice by Importa sub unit dari bisnis Nata Corporation (N-Corp) berkolaborasi menggelar Latar Swasana di Swasana by Temata Jalan Kaliurang km 9, Ngaglik, Sleman, 1-2 November 2024. Latar Swasana merupakan ajang menggabungkan cita rasa dan desain.
Furnicexperice menjadi pembuka Latar Swasana, dimana produk furnice di display untuk menarik atensi pengunjung, sekaligus mengenalkan produk furnice kepada customer Swasana by Temata. Pada hari kedua ini, Sabtu (2/11/2024) digelar Bincang Swasana bertajuk 'Dari Dapur ke Ruang Tamu' dan juga Live Cooking.
Advertisement
Perwakilan N-Corp, Samsuardi menyebut Latar Swasana akan menjadi program berkelanjutan oleh Swasana by Temata. Tujuannya untuk meningkatkan brand awareness dan membuka peluang baru bagi terbentuknya program kolaborasi. Acara ini dihadiri para customer Furnice dan Swasana by Temata. Diadakan juga konsultasi interior gratis dengan profesional di bidangnya.
Terkait bisnis furniture dia mengatakan akan terus berkembang dan dari sisi pasar masih sangat luas. Menurutnya Furnice mampu bertahan karena karena komitmen dan konsisten dalam menjalankan bisnisnya.
"Terhadap konsep, produk, dan fokus pada produk yang dituju," ucapnya dalam Bincang Swasana.
Lebih lanjut dia mengatakan bagi pebisnis pemula Food and Beverage (F&B) salah satu yang perlu diperhatikan adalah pemilihan lokasi dan jenis furniture yang dipilih. Disesuaikan dengan konsep yang akan dibuat. Dia menyebut beberapa yang perlu dipertimbangkan seperti produk hingga ukuran ruangan.
"Sebaiknya pilih furniture yang sesuai dengan tema yang akan dipilih untuk restoran," tuturnya.
Restaurant Business Development, Chef Joko Ireng menjelaskan dari sudut pandang profesi perilaku pasar terus berubah. Kini bisnis F&B tidak hanya menjual makanan namun juga desain interior.
Ia menjelaskan bagi kelas menengah ke atas estetik menjadi unsur lain yang dinikmati. Sehingga harus hati-hati dalam memulai bisnis ini karena tidak hanya produk yang dipasarkan. Pemilihan lokasi juga menjadi hal lain yang dinilai.
"Di F&B saat ini orang gak hanya makanan tapi juga look. Interior bergerak lebih cepat berikan opsi-opsi model dengan berbagai konsep bisnis," jelasnya.
Joko menyebut kalau bisnis F&B mau sustain maka konsep dasarnya harus kuat. Salah satu tantangannya adalah merawat sistem yang dibuat. Perubahan pada bisnis F&B, kata Joko, mirip dengan bisnis fashion. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
- Shopee Tambah Beban Baru Biaya Transaksi untuk Seller
Advertisement

Berkolaborasi dengan Berbagai Instansi, Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Siap Hadirkan Promo Libur Sekolah yang Tak Terlupakan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Muhammadiyah Mau Buka Bank Syariah, OJK Beri Bocoran
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Ini Daftar Tarif Listrik PLN Mulai 1 Juli 2025
- Barsa City Yogyakarta Resmikan HQ dan Unit Baru Tipe Studio
- Harga Emas Antam Hari Ini 30 Juni 2025 Turun Drastis, Rp1,88 Juta per Gram
- 30.000 Pekerja Terkena PHK hingga Juni 2025, Begini Langkah Pemerintah
- Hingga Mei 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Mencapai Rp7,26 Triliun
Advertisement
Advertisement