Advertisement
Jumlah Pengangguran DIY Turun 3,32 Ribu Orang pada Agustus 2024

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat pada Agustus 2024 total penduduk usia kerja di DIY sebanyak 3,02 juta orang, meningkat 25,13 ribu orang dibandingkan Agustus 2023. Dari 3,02 juta orang ini terbagi dalam angkatan kerja 2,26 juta naik 39,74 ribu orang dari tahun lalu dan bukan angkatan kerja 762,62 ribu orang turun 14,61 ribu orang.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan dari 2,26 juta orang angkatan kerja ini dibagi menjadi penduduk bekerja sebanyak 2,18 juta orang naik 43,06 ribu orang dari tahun lalu dan pengangguran 78,67 ribu orang. Jumlah pengangguran ini turun 3,32 ribu orang dibandingkan tahun lalu.
Herum mengatakan meskipun ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tidak serta merta menambah pengangguran di DIY. Bisa saja karena orang yang kena PHK sudah berpengalaman lalu diterima di perusahaan lain. Lalu ada juga perusahaan yang menambah karyawan.
"Pengurangan tenaga kerja tapi mereka bisa jadi usaha sendiri, tetap gak nganggur atau ditangkap perusahaan lain, karena yang di PHK punya skill punya pengalaman," ucapnya, Rabu (6/11/2024).
Dia menjelaskan dari 2,18 juta orang yang bekerja penyerapan tenaga kerjanya paling banyak di sektor perdagangan sebesar 19,72%, pertanian 19,41%, dan industri pengolahan 17,11%.
Menurutnya dari 17 sektor ada lima yang mengalami kenaikan tertinggi di antaranya industri pengolahan pada Agustus 2024 secara tahunan tumbuh 3,37 persen poin, administrasi pemerintahan 0,34 persen poin, transportasi dan perdagangan 0,18 persen poin. Kemudian real estat 0,09 persen poin dan pengadaan listrik serta gas 0,11 persen poin.
BACA JUGA: DLH Kota Jogja Masih Rumuskan Mekanisme Pemungutan Retribusi Sampah di Depo
Advertisement
"Walaupun distribusi penduduk bekerja sektor perdagangan pada Agustus 2024 mengalami penurunan dibandingkan Agustus 2023 tapi masih jadi sektor terbanyak menyerap tenaga kerja," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di perkotaan dan pedesaan di 2024 dan tahun-tahun sebelumnya perkotaan selalu lebih tinggi dari pedesaan. Agustus 2024 TPT di perkotaan 3,97% dan pedesaan 2,04%. Ia menyebut TPT di perkotaan selalu lebih tinggi karena sektor formal di perkotaan lebih banyak dan biasanya lebih sulit diakses, ditambah penduduk perkotaan lebih selektif dalam mencari kerja.
"Dari tahun ke tahun selalu wilayah perkotaan TPT lebih tinggi dari pedesaan," jelasnya. (Anisatul Umah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Termurah Rp1.051.000 per 0,5 Gram
- Mau Ajukan KUR via BRI? Ini Syarat dan Cara Pengajuannya Per Juni 2025
- Harga Minyak Dunia Melambung karena Perang Iran-Israel, Pertamina Segera Koreksi Harga Pertamax
- Status Pengemudi Ojek Online Bakal Jadi UMKM
- Mengenal Hunian Dekat Pusat Transportasi Bernama TOD yang Kini Didorong Tumbuh oleh Pemerintah
Advertisement

Merayakan Keindahan dalam Perbedaan Lewat Pameran Seni Rupa di Greenhost Boutique Jogja
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- BPR Kurnia Sewon Dampingi Puluhan UKM Naik Kelas dengan AI
- Pinsar Jateng-DIY Dukung Kenaikan HPP Ayam Hidup Jadi Rp18.000 per Kg
- BEI DIY Perkirakan Dampak Konflik Israel-Iran ke IHSG Tidak Berlangsung Lama
- Hingga Mei 2025 Kunjungan Mal DIY Meningkat 30 Persen Dibandingkan Tahun Lalu
- MIDYEAR ECONOMIC OUTLOOK DIY 2025: Pariwisata dan UMKM Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi DIY
- OJK Imbau Investor Muda Jangan FOMO dengan Aset Kripto
Advertisement
Advertisement