Advertisement
Hingga Mei 2025 Kunjungan Mal DIY Meningkat 30 Persen Dibandingkan Tahun Lalu

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DIY mencatat tingkat kunjungan mal DIY sepanjang Januari-Mei 2025 meningkat sekitar 20%-30% dibandingkan tahun lalu.
Ketua APPBI DIY, Surya Ananta mengatakan peningkatan ini terjadi karena banyak momen libur panjang dan berdekatan di awal tahun 2025.
Selain penduduk lokal, banyak juga pengunjung mal dari luar kota. Mereka bergerak ke DIY dalam rangka liburan. Ia berpandangan daya beli masih cukup kuat sehingga traffic ke mal masih tinggi.
Advertisement
BACA JUGA: Asosiasi Mal DIY Sebut Terjadi Lonjakan Kunjungan 50 Persen Saat Libur Panjang Waisak
Sementara pada 2024 momen-momen liburan lebih berjarak sehingga tingkat kunjungan lebih rendah. Menurutnya DIY masih menjadi daya tarik setiap ada libur panjang.
"Kalau omset saya gak kuasai, data bergeraknya [kunjungan mal] di angka 20-30% meningkat dibanding katakanlah lima bulan pertama," ucapnya, Kamis (19/6/2025).
Lebih lanjut dia mengatakan karena libur panjang lebih banyak di awal tahun, artinya belanja masyarakat di mal terkonsentrasi di awal tahun. Kondisi di semester II liburnya tidak sebanyak awal tahun, oleh karena itu APPBI DIY sudah menyiapkan strategi agar kunjungan tidak terlalu anjlok.
Menurutnya program telah disiapkan bekerjasama dengan tenant-tenant, seperti dengan model great sale. Tinggal menunggu waktu untuk dilaunching. "Itu sebagai bumper supaya tidak turun, syukur bisa sama atau lebih, kalaupun turun sedikit lah tidak terlalu terasa," jelasnya.
Surya mengatakan meski kunjungan ke mal sampai Mei 2025 masih tinggi, namun sedikit ada perbedaan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kunjungan masyarakat ke mal lebih banyak untuk leisure entertainment dan makan. Sedikit ada peralihan dari fashion ke konsumsi. Saat ini tenant yang paling ramai adalah resto, untuk berkumpul dengan kolega, keluarga, dan rekan bisnis.
Dia mengatakan resto di mal juga sudah cukup berkembang, berbagai jenis masakan sudah ada. "Mau jenis masakan internasional terwakili di mal-mal," lanjutnya.
Meskipun ekonomi kuartal I 2025 melambat, menurutnya daya beli masih cukup baik sampai Mei. Akan tetapi jika di detailkan lagi, terjadi penurunan uang yang dibelanjakan masyarakat. Ia mencontohkan misalnya dulu belanja Rp1 juta kini menjadi Rp800.000 atau Rp700.000.
"Sedikit lebih lambat, tetapi dampak belanjanya tetap tinggi karena banyak orang, jadi tidak secara masif makro itu berperan," lanjutnya.
Sebelumnya, Sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta, Y. Sri Susilo memperkirakan ada potensi pertumbuhan ekonomi di triwulan II 2025 lebih rendah. Masih dibawah 5% untuk nasional dan DIY masih sedikit di atas 5%.
Ia menjelaskan secara teoritis indikator dari resesi adalah pertumbuhan ekonomi triwulanan berturut-turut melambat, tidak harus negatif. Selain itu jumlah pengangguran meningkat akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) misalnya di industri jasa, ritel, bahkan media.
Indikator lainnya adalah penurunan daya beli masyarakat. Berbagai indikator ini sudah mulai nampak sejak pertengahan tahun lalu dan berlanjut sampai saat ini.
"Belum ada tanda-tanda untuk rebound, karena kondisi ekonomi global dan nasional memang banyak berubah sejak akhir tahun lalu sampai sekarang," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Termurah Rp1.051.000 per 0,5 Gram
- Mau Ajukan KUR via BRI? Ini Syarat dan Cara Pengajuannya Per Juni 2025
- Harga Minyak Dunia Melambung karena Perang Iran-Israel, Pertamina Segera Koreksi Harga Pertamax
- Status Pengemudi Ojek Online Bakal Jadi UMKM
- Mengenal Hunian Dekat Pusat Transportasi Bernama TOD yang Kini Didorong Tumbuh oleh Pemerintah
Advertisement

Jadwal dan Lokasi Penjemputan Bus Sinar Jaya Jurusan Malioboro ke Parangtritis Jumat 20 Juni 2025
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Termurah Rp1.051.000 per 0,5 Gram
- Harga Ayam Hidup Anjlok, Kementan Upayakan Stabilisasi Gandeng Satgas Pangan Polri
- BPR Kurnia Sewon Dampingi Puluhan UKM Naik Kelas dengan AI
- Pinsar Jateng-DIY Dukung Kenaikan HPP Ayam Hidup Jadi Rp18.000 per Kg
- BEI DIY Perkirakan Dampak Konflik Israel-Iran ke IHSG Tidak Berlangsung Lama
- Hingga Mei 2025 Kunjungan Mal DIY Meningkat 30 Persen Dibandingkan Tahun Lalu
- MIDYEAR ECONOMIC OUTLOOK DIY 2025: Pariwisata dan UMKM Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi DIY
Advertisement
Advertisement