Advertisement
Mendag Sebut Kemitraan Ritel Modern dan Toko Kelontong Dapat Bangkitkan UMKM

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Kolaborasi strategis antara ritel modern dan toko kelontong dinilai mampu mendukung kebangkitan UMKM di Indonesia. Demikian disampaikan Menteri Perdagangan RI Budi Santoso dalam acara "UMKM Gathering Indogrosir se-Jabodetabek" yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu.
Budi menyatakan bahwa sinergi antara ritel modern dan toko kelontong tak hanya menguntungkan, tetapi juga menjadi salah satu pilar penting dalam mendorong ekonomi nasional.
Advertisement
“Dulu awal-awal ada ritel modern itu dianggap yang toko kelontong tradisional itu akan mati, dulu kan gitu ya. Nah, sekarang telah ada kemitraan antara ritel modern dengan toko tradisional. Sehingga kita ini bisa membuat kemitraan yang strategis, yang saling menguntungkan, bisa men-support satu dengan yang lain,” kata Budi
Ia menyampaikan, pemerintah memiliki komitmen tinggi untuk menghubungkan UMKM dengan perusahaan-perusahaan besar agar tercipta kemitraan yang saling menguntungkan. Dirinya mencatat bahwa saat ini ada lebih dari 3,9 juta unit usaha toko kelontong yang mencakup sekitar 90 persen ritel di Indonesia.
"Toko kelontong ini jumlahnya cukup besar. Ada sekitar 3,9 juta atau sekitar 90 persen dari ritel yang ada di Indonesia. UMKM ini menyerap tenaga kerja sekitar 97 persen," jelasnya.
BACA JUGA: Pakar Ekonomi Menyebut UMKM Lebih Adaptif Menghadapi Berbagai Situasi
Maka dari itu, Budi mengajak seluruh pelaku ritel modern dan toko kelontong untuk terus bekerja sama dalam menciptakan jalur distribusi yang lebih luas sehingga UMKM, khususnya produsen lokal, mendapatkan akses pasar yang lebih besar.
Lebih lanjut, Mendag juga menyampaikan apresiasi kepada Indogrosir dan ritel modern lainnya yang berkomitmen menjual produk dalam negeri sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM.
Menurutnya, tantangan besar bagi UMKM selama ini bukan hanya soal produksi, melainkan juga akses pemasaran. Melalui kolaborasi ini, diharapkan hambatan tersebut dapat teratasi.
“Tetapi pola kemitraan strategis antara UMKM dengan Indogrosir terus akan kita monitor dan kita perbaiki, pemerintah akan selalu hadir bersama-sama untuk mungkin ke depan, mengevaluasi, kemudian bersama-sama (mengatasi) masalahnya apa antara kemitraan, antara yang besar dengan yang kecil ya,” ucap Budi.
Sebelumnya, Mendag Budi telah menerima kunjungan jajaran direksi Indogrosir di Kantor Kementerian Perdagangan pada Jumat (8/11). Pertemuan ini membahas mengenai kerja sama dalam pendampingan dan pengembangan UMKM yang ingin berinovasi.
Pihak Indogrosir menyampaikan telah membuka Toko Mandiri Indogrosir (TMI) yang merupakan program pendampingan kepada masyarakat yang ingin memulai usaha dalam bentuk warung atau toko modern.
Mendag berharap, program ini dapat meningkatkan produktivitas pelaku UMKM yang baru merintis usahanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Rumah Bersubsidi Ukuran Mini Batal Direalisasikan, Ini Daftar dan Ukuran yang Berlaku
- Cara Cek BSU Lewat Aplikasi Pospay
- Ekonom Prediksi Bunga Utang RI Makin Membengkak
- Harga Pangan Hari Ini, Rabu 9 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
Advertisement

Satpol PP Bantul Sita 13.000 Batang Rokok Ilegal dari Rumah hingga Warung
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Berakhirnya Libur Sekolah, Harga Komoditas Pangan Mulai Turun
- Larangan Bus Wisata Masuk Jogja, Hunian Hotel Diperkirakan Turun
- Toyota Kuasai Pasar Mobil Tanah Air per Juni 2025, Kijang Innova Terjual 31.100 Unit
- Sinergi HPE, Equinix, dan AGIT Mendorong Ekosistem Digital dan Akselerasi AI di Indonesia
- Paket Hot Deals dengan Harga Terbaik di Grand Mercure Yogyakarta Adisucipto
- KAI Daop 6 Yogyakarta Umumkan Ketentuan Pesan Tiket Kereta Api di KAI Access Bisa Dilakukan 30 Menit Sebelum Berangkat
- Donald Trump Bakal Kenakan Tarif Impor 200 Persen untuk Produk Obat, Ini Kata Produsen Indonesia
Advertisement
Advertisement