Advertisement

Mendag Sebut Kemitraan Ritel Modern dan Toko Kelontong Dapat Bangkitkan UMKM

Newswire
Minggu, 10 November 2024 - 20:07 WIB
Ujang Hasanudin
Mendag Sebut Kemitraan Ritel Modern dan Toko Kelontong Dapat Bangkitkan UMKM Mendag Budi Santoso./ Bisnis - Eusebio Chrysnamurti

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA— Kolaborasi strategis antara ritel modern dan toko kelontong dinilai mampu mendukung kebangkitan UMKM di Indonesia. Demikian disampaikan Menteri Perdagangan RI Budi Santoso dalam  acara "UMKM Gathering Indogrosir se-Jabodetabek" yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu.

Budi menyatakan bahwa sinergi antara ritel modern dan toko kelontong tak hanya menguntungkan, tetapi juga menjadi salah satu pilar penting dalam mendorong ekonomi nasional.

Advertisement

“Dulu awal-awal ada ritel modern itu dianggap yang toko kelontong tradisional itu akan mati, dulu kan gitu ya. Nah, sekarang telah ada kemitraan antara ritel modern dengan toko tradisional. Sehingga kita ini bisa membuat kemitraan yang strategis, yang saling menguntungkan, bisa men-support satu dengan yang lain,” kata Budi

Ia menyampaikan, pemerintah memiliki komitmen tinggi untuk menghubungkan UMKM dengan perusahaan-perusahaan besar agar tercipta kemitraan yang saling menguntungkan. Dirinya mencatat bahwa saat ini ada lebih dari 3,9 juta unit usaha toko kelontong yang mencakup sekitar 90 persen ritel di Indonesia.

"Toko kelontong ini jumlahnya cukup besar. Ada sekitar 3,9 juta atau sekitar 90 persen dari ritel yang ada di Indonesia. UMKM ini menyerap tenaga kerja sekitar 97 persen," jelasnya.

BACA JUGA: Pakar Ekonomi Menyebut UMKM Lebih Adaptif Menghadapi Berbagai Situasi

Maka dari itu, Budi mengajak seluruh pelaku ritel modern dan toko kelontong untuk terus bekerja sama dalam menciptakan jalur distribusi yang lebih luas sehingga UMKM, khususnya produsen lokal, mendapatkan akses pasar yang lebih besar.

Lebih lanjut, Mendag juga menyampaikan apresiasi kepada Indogrosir dan ritel modern lainnya yang berkomitmen menjual produk dalam negeri sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM.

Menurutnya, tantangan besar bagi UMKM selama ini bukan hanya soal produksi, melainkan juga akses pemasaran. Melalui kolaborasi ini, diharapkan hambatan tersebut dapat teratasi.

“Tetapi pola kemitraan strategis antara UMKM dengan Indogrosir terus akan kita monitor dan kita perbaiki, pemerintah akan selalu hadir bersama-sama untuk mungkin ke depan, mengevaluasi, kemudian bersama-sama (mengatasi) masalahnya apa antara kemitraan, antara yang besar dengan yang kecil ya,” ucap Budi.

Sebelumnya, Mendag Budi telah menerima kunjungan jajaran direksi Indogrosir di Kantor Kementerian Perdagangan pada Jumat (8/11). Pertemuan ini membahas mengenai kerja sama dalam pendampingan dan pengembangan UMKM yang ingin berinovasi.

Pihak Indogrosir menyampaikan telah membuka Toko Mandiri Indogrosir (TMI) yang merupakan program pendampingan kepada masyarakat yang ingin memulai usaha dalam bentuk warung atau toko modern.

Mendag berharap, program ini dapat meningkatkan produktivitas pelaku UMKM yang baru merintis usahanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Gunungkidul Akan Dimulai di SDN Wonosari I

Gunungkidul
| Kamis, 05 Desember 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Republik Palau, Negara Kepulauan di Dekat Indonesia yang Jarang Disebut

Wisata
| Selasa, 03 Desember 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement