Advertisement
Terendah dalam Sejarah, Inflasi Nasional 2024 Capai 1,57%

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sepanjang 2024 mencapai 1,57%. Angka ini merupakan yang terendah dalam sejarah perhitungan inflasi di Indonesia.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan inflasi hingga Desember 2024 mencapai 1,57% atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,15 pada Desember 2023 menjadi 106,80 pada Desember 2024. “Inflasi 2024 sebesar 1,57% adalah inflasi terendah selama ini atau sejak dilakukannya perhitungan inflasi oleh BPS,” kata Pudji dalam konferensi pers, Kamis (2/1/2025).
Advertisement
Terakhir kali BPS pernah mencatat inflasi rendah adalah pada 2020 yaitu sebesar 1,68%. Dengan ini, inflasi 2024 merupakan yang terendah sejak indikator inflasi pertama kali dihitung oleh BPS yaitu pada 1958.
Namun, saat itu perhitungan inflasi masih terbatas di wilayah Jakarta saja. ”Sekarang sudah berkembang kami sudah menggunakan 150 kota di 38 provinsi,” jelasnya.
Pudji mengatakan rendahnya inflasi 2024 disebabkan sejumlah faktor, tetapi melandainya harga pangan pokok yang sempat naik pada 2022 dan 2023 bisa dikatakan menjadi faktor utama.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan 2024 utamanya didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,90% dan memberikan andil 0,55% terhadap inflasi umum.
BACA JUGA: Inflasi DIY Desember 2024 Sebesar 0,46%, Tertinggi Sepanjang Tahun
Pudji menjelaskan, komoditas dengan andil inflasi terbesar adalah sigaret kretek mesin (SKM) dengan andil 0,13% dan minyak goreng dengan andil 0,11%. Komoditas lain dengan andil inflasi besar antara lain beras dan kopi bubuk, bawang merah, ikan segar, daging ayam ras, dan bawang putih.
Adapun komoditas lain diluar kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil inflasi signifikan antara lain emas perhiasan dan nasi dengan lauk yang masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,35% dan 0,06%.
Di sisi lain, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok transportasi dengan deflasi 0,04%. ”Deflasi didorong deflasi tarif angkutan udara di Desember 2024,” jelas Pudji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Presiden Prabowo Umumkan Sejumlah Kebijakan untuk Pekerja di Hari Buruh
- Kasus Dugaan Korupsi Sritex Disidik Kejaksaan Agung
- Pertumbuhan Ekonomi Kreatif Indonesia Bakal Ditentukan dari Daerah
- Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang Dilirik Tiga Maskapai Rute Luar Negeri
- Pengusaha Korea Selatan Gerojok Investasi Rp30 Triliun untuk Indonesia
Advertisement
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Harga BBM Pertamina Turun 1 Mei 2025, Cek Daftarnya!
- Harga BBM Shell Turun 1 Mei 2025, Cek Daftarnya!
- Harga Emas Hari Ini Kamis 1 Mei 2025 Merosot, Cek Antam UBS dan Galeri24!
- May Day, Buruh Desak Pemerintah Beri Perlindungan dari Ancaman Badai PHK
- May Day, Pemerintah Sebut Sedang Kerjakan Tuntutan Para Buruh
- Kasus Dugaan Korupsi Sritex Disidik Kejaksaan Agung
- Presiden Prabowo Umumkan Sejumlah Kebijakan untuk Pekerja di Hari Buruh
Advertisement