Advertisement
BI DIY Sebut Inflasi pada Juni 2025 Masih Terkendali

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bank Indonesia (BI) Perwakilan DIY menyebut inflasi DIY pada Juni 2025 masih terkendali. Kepala Perwakilan BI DIY, Sri Darmadi Sudibyo menyampaikan BI DIY bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY mengapresiasi kontribusi aktif berbagai pihak dalam upaya pengendalian inflasi.
Ia memperkirakan inflasi DIY 2025 tetap terjaga pada kisaran target 2,5% plus minus 1% (year-on-year/yoy). Ditopang upaya TPID DIY dalam kerangka 4K (Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) DIY 2025.
Advertisement
Di antaranya pelaksanaan operasi pasar atau pasar murah, diperkuat dengan optimalisasi Kios Segoro Amarto sebagai price reference store untuk menjaga daya beli. Lalu kampanye belanja bijak, dan penguatan Kerjasama Antar Daerah (KAD) baik antar provinsi maupun intra provinsi, dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan strategis.
"Serta maraknya berbagai gerakan sosial masyarakat yang bertujuan untuk stabilitas harga dan pasokan termasuk efisiensi distribusi komoditas," ucapnya, Rabu (2/7/2025).
Sri menjelaskan inflasi Juni 2025 utamanya didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau akibat terbatasnya pasokan komoditas cabai rawit dan tomat. Permintaan melonjak di tengah banyaknya kegiatan kemasyarakatan pasca Iduladha serta momen liburan sekolah.
Menurutnya kedua komoditas ini memberikan andil inflasi masing-masing 0,04%. Inflasi yang lebih tinggi pada kelompok ini tertahan oleh komoditas bawang putih yang memberikan andil deflasi sebesar 0,03%.
"Kelompok Transportasi, khususnya pada komoditas angkutan udara juga turut memberikan andil terhadap inflasi pada periode Juni 2025," jelasnya.
Dia menyampaikan inflasi angkutan udara sebesar 0,03% dipicu oleh banyaknya libur panjang dan masuknya periode libur sekolah. Momen tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berlibur yang berdampak pada melonjaknya permintaan terhadap tiket pesawat.
"Inflasi yang lebih tinggi pada kelompok ini tertahan oleh komoditas bensin yang memberikan andil deflasi sebesar 0,02% mtm seiring dengan penurunan harga bensin pada Juni 2025," lanjutnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat pada Juni 2025 DIY mengalami inflasi 0,23% secara mtm. Sementara secara yoy terjadi inflasi 2,52% dan secara tahun kalender (year-to-date/ytd) inflasi 1,79%.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan ini menjadi inflasi ketiga sepanjang 2025. "Dalam 6 bulan terakhir 3 kali deflasi dan 3 kali inflasi," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement

Realisasi Investasi Capai Rp987 Miliar, Serapan Pekerja di Sleman Capai 3 Ribu Orang Lebih
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- BI DIY Sebut Inflasi pada Juni 2025 Masih Terkendali
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
- Ini Komentar Ekonom UMY Soal Pemangkasan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Gojek Siap Terapkan Kenaikan Tarif Ojek Online
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- DPR Usulkan Ada Sistem Cadangan Darurat Industri Nasional
- Pusat Data Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Malaysia
Advertisement
Advertisement