Advertisement

Bisnis Properti DIY Diyakini Tumbuh 20%, REI Sulit Sediakan Rumah Murah di Bantul dan Sleman

Anisatul Umah
Senin, 06 Januari 2025 - 17:37 WIB
Arief Junianto
Bisnis Properti DIY Diyakini Tumbuh 20%, REI Sulit Sediakan Rumah Murah di Bantul dan Sleman Perumahan/rumah - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY optimis penjualan properti DIY pada 2025 bisa tumbuh 20% dibandingkan 2024. Setelah pada tahun lalu penjualan turun kurang lebih 10% dari 2023.

Ketua DPD REI DIY, Ilham Muhammad Nur mengatakan kemungkinan tahun politik jadi faktor penyebab turunnya penjualan properti tahun lalu.

Advertisement

Pengaruhnya tidak hanya dirasakan sektor properti, namun juga sektor lainnya. Tapi menurutnya penurunan 10% ini tidak terlalu dalam. Melihat antusiasme masyarakat ia optimistis tahun ini akan lebih baik.

"Tahun ini akan membaik lagi dan memberi sumbangan yang positif, target kami kenaikan 20 persen di 2025 dibandingkan 2024," ucapnya, Senin (6/1/2025).

Menurutnya tantangan sektor properti tahun ini adalah terkait perizinan. Ilham menyebut perizinan menjadi hal yang urgent dalam proses penyerapan pasar. Setiap membuat projek baru, izinnya dimulai dari awal lagi. Oleh karena itu kemudahan izin akan mempercepat penjualan.

Lebih lanjut dia mengatakan REI DIY juga mendukung program 3 juta rumah. Tahun ini ditargetkan akan ada pembangunan 4.000 unit rumah. Meningkat dibandingkan tahun lalu yang hampir 4.000 unit. "Pada 2024 sekitar 4.000 unit kurang sedikit. Target investasi teman-teman di Sleman dan Bantul ya," tuturnya.

Rumah Bersubsidi

Ilham mengatakan harga tanah di Bantul dan Sleman terus melonjak sehingga semakin sulit dalam menyediakan rumah subsidi dengan harga Rp166 juta. Dia memperkirakan malah tidak bisa menyediakan rumah subsidi.

Akan tetapi REI DIY masih akan menyediakan rumah sederhana. Ia menjelaskan di dalam PP Tentang Penyelenggaraan Perumahan Dan Kawasan Permukiman diatur rumah sederhana maksimal 3 kali dari harga rumah subsidi atau hampir Rp500 juta. Selain harga, rumah tipe 36 juga masuk ke dalam kategori rumah sederhana.

"Harapan kami kalau suplai rumah subsidi gak ada bisa ke rumah sederhana itu," jelasnya.

Dia mengatakan saat ini masih ada anggota REI DIY yang menjual rumah di harga Rp250 juta, Rp300 juta dan Rp400 juta. Khususnya di daerah Sleman dan Bantul.

Tren penjualan tahun diperkirakan masih untuk tempat tinggal dan investasi. Pasar properti DIY sifatnya adalah nasional, bagi yang punya dana lebih bisa berinvestasi di DIY. "Sebagian juga ada dari masyarakat DIY."

Sementara itu Direktur Consumer BTN, Hirwandi Gafar mengatakan sektor perumahan punya kontribusi besar pada perekonomian, menggerakkan 185 sub sektor industri lain. Misalnya perlu arsitek, material mulai dari pasir, kerikil, batu, genteng, semen dan lainnya. Sehingga roda perekonomian akan berputar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Meningkatkan kesejahteraan bangsa, pembangunan perumahan akan gerakkan 185 sub sektor industri," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru Hari Ini, Rabu 8 Januari 2025, Berangkat dari Stasiun Lempuyangan hingga Purwosari

Jogja
| Rabu, 08 Januari 2025, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul

Wisata
| Kamis, 02 Januari 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement