Advertisement
Bisnis Properti DIY Diyakini Tumbuh 20%, REI Sulit Sediakan Rumah Murah di Bantul dan Sleman

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY optimis penjualan properti DIY pada 2025 bisa tumbuh 20% dibandingkan 2024. Setelah pada tahun lalu penjualan turun kurang lebih 10% dari 2023.
Ketua DPD REI DIY, Ilham Muhammad Nur mengatakan kemungkinan tahun politik jadi faktor penyebab turunnya penjualan properti tahun lalu.
Advertisement
Pengaruhnya tidak hanya dirasakan sektor properti, namun juga sektor lainnya. Tapi menurutnya penurunan 10% ini tidak terlalu dalam. Melihat antusiasme masyarakat ia optimistis tahun ini akan lebih baik.
"Tahun ini akan membaik lagi dan memberi sumbangan yang positif, target kami kenaikan 20 persen di 2025 dibandingkan 2024," ucapnya, Senin (6/1/2025).
Menurutnya tantangan sektor properti tahun ini adalah terkait perizinan. Ilham menyebut perizinan menjadi hal yang urgent dalam proses penyerapan pasar. Setiap membuat projek baru, izinnya dimulai dari awal lagi. Oleh karena itu kemudahan izin akan mempercepat penjualan.
Lebih lanjut dia mengatakan REI DIY juga mendukung program 3 juta rumah. Tahun ini ditargetkan akan ada pembangunan 4.000 unit rumah. Meningkat dibandingkan tahun lalu yang hampir 4.000 unit. "Pada 2024 sekitar 4.000 unit kurang sedikit. Target investasi teman-teman di Sleman dan Bantul ya," tuturnya.
Rumah Bersubsidi
Ilham mengatakan harga tanah di Bantul dan Sleman terus melonjak sehingga semakin sulit dalam menyediakan rumah subsidi dengan harga Rp166 juta. Dia memperkirakan malah tidak bisa menyediakan rumah subsidi.
Akan tetapi REI DIY masih akan menyediakan rumah sederhana. Ia menjelaskan di dalam PP Tentang Penyelenggaraan Perumahan Dan Kawasan Permukiman diatur rumah sederhana maksimal 3 kali dari harga rumah subsidi atau hampir Rp500 juta. Selain harga, rumah tipe 36 juga masuk ke dalam kategori rumah sederhana.
"Harapan kami kalau suplai rumah subsidi gak ada bisa ke rumah sederhana itu," jelasnya.
Dia mengatakan saat ini masih ada anggota REI DIY yang menjual rumah di harga Rp250 juta, Rp300 juta dan Rp400 juta. Khususnya di daerah Sleman dan Bantul.
Tren penjualan tahun diperkirakan masih untuk tempat tinggal dan investasi. Pasar properti DIY sifatnya adalah nasional, bagi yang punya dana lebih bisa berinvestasi di DIY. "Sebagian juga ada dari masyarakat DIY."
Sementara itu Direktur Consumer BTN, Hirwandi Gafar mengatakan sektor perumahan punya kontribusi besar pada perekonomian, menggerakkan 185 sub sektor industri lain. Misalnya perlu arsitek, material mulai dari pasir, kerikil, batu, genteng, semen dan lainnya. Sehingga roda perekonomian akan berputar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Meningkatkan kesejahteraan bangsa, pembangunan perumahan akan gerakkan 185 sub sektor industri," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mengenal Hunian Dekat Pusat Transportasi Bernama TOD yang Kini Didorong Tumbuh oleh Pemerintah
- PLN UP3 Yogyakarta Mencatat Ada Penambahan Lima SPKLU Tahun Ini, Berikut Lokasinya
- 10 KA Jarak Jauh Berhenti di Jatinegara pada 15 Juni 2025
- Direksi dan Komisaris Pertamina Diubah, Oki Muraza Jadi Wakil Dirut
- Pertamina Catat Laba Bersih Rp49,54 Triliun pada 2024
Advertisement

Bandara YIA Gelar Penanganan Keadaan Darurat, Penumpang Diminta Tidak Panik
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Ekonomi Tumbuh Melambat, Ekonom Sebut Ada Potensi Resesi
- Harga Emas Senin 16 Juli 2025, Antam UBS dan Galeri24
- PLN UP3 Yogyakarta Mencatat Ada Penambahan Lima SPKLU Tahun Ini, Berikut Lokasinya
- Okupansi MICE Hampir 10%, PHRI DIY Sebut Didongkrak Acara Wisuda dan Perpisahan
- Promo JUNIQUE Dari Astra Motor Yogyakarta Segarkan Pertengahan Tahun Pecinta Sepeda Motor Honda
- Dari Indofest 2025, EIGER Kenalkan Zero Waste Mountain Bulu Baria, Gunung Terbersih Pertama di Sulawesi
- Tingkatkan Layanan B2B, Epson Hadirkan Konsep Baru Solution Center di Berbagai Kota
Advertisement
Advertisement