Advertisement

Ternyata Ini Penyebab Lonjakan Harga Cabai di DIY

Anisatul Umah
Senin, 13 Januari 2025 - 19:57 WIB
Maya Herawati
Ternyata Ini Penyebab Lonjakan Harga Cabai di DIY Cabai rawit merah. - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJAHarga cabai rawit di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melonjak tajam di Rp77.000 hingga Rp80.000 per kilogram. Bahkan pekan lalu harga cabai rawit menyentuh Rp110.000 per kilogram.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY menyebut tingginya harga cabai disebabkan oleh hujan yang terjadi terus menerus. Sehingga berdampak pada banyaknya pohon cabai yang terkena penyakit.

Advertisement

Kepala DPKP DIY, Syam Arjayanti mengatakan kondisi ini menjadikan suplai cabai di DIY jadi menurun. Ia menjelaskan sebagian kelompok petani bisa menyiasati kondisi ini seperti menggunakan teknologi atau menggunakan rumah kaca atau greenhouse, sehingga faktor cuaca bisa dikendalikan.

"Cabai sekarang mahal karena siklus tahunan. Hujan deras seperti saat ini banyak penyakit menyerang cabai," ucapnya, Senin (13/1/2025).

Dia mengatakan sampai saat ini belum ada laporan terkait gagal panen. Namun akan dicek lebih lanjut. Peningkatan harga terjadi akhir-akhir ini dari sebelumnya harga cabai sangat murah. "Untuk cabai karena suplai yang menurun," lanjutnya.

BACA JUGA: Ratusan Kasus Cerai di Kota Jogja Disebabkan Judi Online dan KDRT

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Yuna Pancawati mengatakan tingginya harga cabai rawit di DIY disebabkan karena terbatasnya pasokan.

Menurutnya pasokan cabai terbatas akibat serangan hama pada tanaman cabai dan juga musim hujan yang ekstrim. Kondisi ini menyebabkan petani cabai gagal panen. Libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) juga menjadi faktor lain yang menjadikan pasokan semakin terbatas. "Petani gagal panen, dan faktor dari libur panjang Natal dan Tahun Baru," ucapnya.

Yuna mengatakan Disperindag DIY melakukan berbagai upaya untuk menjaga harga cabai terkendali. Seperti memantau perkembangan harga secara rutin, serta terus berkomunikasi dengan kabupaten dan kota khususnya pasar pantauan provinsi DIY. Masyarakat juga didorong untuk melakukan belanja bijak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Terjadi Tumpang Tindih, Anggaran Makan PAUD di Kulonprogo Akan Evaluasi

Kulonprogo
| Senin, 13 Januari 2025, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul

Wisata
| Kamis, 02 Januari 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement