Advertisement
PHRI Sebut Pemangkasan Anggaran Bisa Bikin Drop PAD dan Makin Sulitnya Lapangan Kerja
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyebut keputusan pemerintah melakukan efisiensi anggaran termasuk perjalanan dinas tidak hanya berdampak terhadap perhotelan dan restoran, tetapi juga pendapatan asli daerah (PAD) dan lapangan kerja.
Sekretaris Jenderal PHRI, Maulana Yusran menyampaikan ketika ada penurunan aktivitas di setiap kota, hal pertama yang paling terdampak adalah PAD. “Tentu pertama PAD-nya akan menurun di setiap kota karena pajak hotel-restoran itu lima besar [sumber] pendapatan asli daerah,” kata Maulana, Rabu (29/1/2025).
Advertisement
Selain itu, kebijakan tersebut akan membuat pengusaha mengambil langkah efisiensi maupun penyesuaian agar tetap mempertahankan bisnisnya. Apalagi, kata dia, daerah-daerah di luar Pulau Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Nusa Tenggara sangat bergantung pada kegiatan pemerintah.
Hal ini mengingat tidak banyak perusahaan swasta yang melakukan aktivitas ekonomi di daerah-daerah tersebut. Jika terjadi penurunan aktivitas di daerah-daerah tersebut, pengusaha kemungkinan akan menangguhkan sementara aktivitas kerja untuk pekerja harian maupun merekrut pekerja baru.
Padahal, sektor ini berkontribusi positif terhadap pembukaan lapangan kerja. “Kalau di sisi kami kan justru membuka lapangan pekerjaan itu yang justru memicu pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Pada November 2024, pemerintah sempat menginstruksikan kementerian/lembaga untuk melakukan efisiensi belanja perjalanan dinas tahun anggaran 2024. Instruksi tersebut tertuang dalam Surat Nomor S-1023/MK.02/2024, sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet pada 23 Oktober 2024 dan 6 November 2024.
BACA JUGA: Inpres Pengetatan Anggaran Terbit, 40% Reservasi MICE di DIY Dibatalkan
Kala itu, PHRI bahkan telah mengirimkan surat ke Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati lantaran kebijakan ini dinilai dapat merugikan industri perhotelan hingga triliunan rupiah.
Terbaru, pemerintah kembali menginstruksikan kementerian/lembaga serta pemerintah daerah untuk melaksanakan efisiensi anggaran dalam APBN dan APBD TA 2025. Melalui Instruksi Presiden (Inpres) No.1/2025, Prabowo meminta menteri/pimpinan lembaga untuk mengidentifikasi rencana efisiensi yang diantaranya meliputi perjalanan dinas.
Sementara itu, kepada gubernur dan bupati/wali kota, diinstruksikan untuk mengurangi belanja perjalanan dinas sebesar 50%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pecah Rekor Reservasi Hotel DIY Saat Long Weekend Capai 98,7 Persen
- Pengamat Pertanian Memprediksi Swasembada Beras Bakal Mudah Dicapai
- Wakil Menteri Pariwisata Memproyeksi Pergerakan Wisata Libur Panjang Melampaui Momen Natal dan Tahun Baru
- Mengenal Pusdalopka, Otak Operasional Perjalanan Kereta Api yang Bekerja 24 Jam
- Program 3 Juta Rumah, Kementerian Perumahan Tekankan Pengelolaan Sampah
Advertisement
Tambang Pasir Picu Kerusakan Bangunan di Sungai Progo, Warga: Penegakan Hukum Solusinya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- PHRI Sebut Pemangkasan Anggaran Bisa Bikin Drop PAD dan Makin Sulitnya Lapangan Kerja
- OJK Sebut Peluang Industri Asuransi Terbuka dari Program Tiga Juta Rumah
- Regional Public Launching New Honda Scoopy Astra Motor Yogyakarta, Honda Istimewa Hadirkan Honda Scoopy Modifikasi Ala Kalcer
- Realisasi Belanja APBN di DIY Sepanjang 2024 Mencapai Rp23,64 Triliun
- Matchy With ScoopyGandeng Bikers Motor Honda dan Owner Scoopy Yogyakarta
- REI DIY Berharap PMK Insentif PPN DTP untuk Pembelian Properti Segera Diteken
- Amerika Keluar dari Kesepakatan Iklim Paris, Bahlil Uangkap Posisi Indonesia Dilema
Advertisement
Advertisement