Advertisement
Januari 2025 DIY Alami Deflasi 0,35%, Diskon Tarif Listrik Jadi Penyebab Utama

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat pada Januari 2025 DIY mengalami deflasi 0,35% secara bulanan (month-to-month/mtm). Sementara secara tahunan (year-on-year/yoy) terjadi inflasi 0,95%, dan secara tahun kalender (year-to-date/ytd) terjadi deflasi sebesar 0,35%.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan angka deflasi ini lebih dalam dari Januari 2024 sebesar 0,02%. Berdasarkan kelompok pengeluaran perkembangan secara mtm deflasi lebih diakibatkan oleh kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, mengalami deflasi 6,73% dan memberikan andil deflasi 1,15%.
Advertisement
Dia menjelaskan inflasi Januari 2025 terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau 2,24% dan memberikan andil 0,62%. Kemudian kelompok transportasi inflasi 0,31% memberikan andil 0,04% dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,68% memberikan andil inflasi 0,04%. "Andil utama komoditas pendorong deflasi adalah tarif listrik di mana pemerintah memberikan diskon 50% Januari dan Februari," ucapnya dalam konferensi pers di kantornya, Senin (3/2/2025).
Menurutnya komoditas listrik memberikan andil deflasi 1,25%, disusul tarif kereta api (KA) memberikan andil deflasi 0,02%, bawang merah, timun, dan angkutan antar kota masing-masing memberikan andil deflasi 0,01%.
Herum menjelaskan diskon 50% biaya listrik kepada pelanggan rumah dengan beban di bawah 2.200 VA pada Januari dan Februari 2025 punya andil besar. Dia mengatakan komoditas listrik pada konsumsi masyarakat di DIY cukup tinggi, sehingga Januari ini deflasi cukup dalam.
BACA JUGA: Kota Jogja Deflasi pada Januari 2025, Kali Pertama dalam Tiga Tahun
Lebih lanjut dia mengatakan kebijakan pemerintah tidak bisa diantisipasi oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Secara nasional juga terjadi deflasi. Diharapkan dengan kebijakan ini bisa memberikan dampak positif khususnya terhadap ongkos produksi untuk komoditas tertentu. "2.200 VA ke bawah sebagian besar masyarakat konsumsi itu," jelasnya.
Selanjutnya komoditas penghambat deflasi pada Januari 2025 secara mtm adalah cabai merah dengan andil inflasi 0,13%, cabai rawit andil inflasi 0,12%, wortel dan cabai hijau masing-masing 0,05%, dan kontrak rumah andil inflasi 0,04%.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan secara bulanan terjadi deflasi 0,76% atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,80 pada Desember 2024 menjadi 105,99 pada Januari 2025. Deflasi bulanan pada Januari 2025 ini merupakan deflasi pertama setelah September 2024.
Dia mengatakan kelompok penyumbang bulanan deflasi terbesar adalah dari kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 9,16% dan memberikan andil deflasi 1,44%. "Komoditas yang dominan menjadi pendorong deflasi adalah tarif listrik yang andil pada deflasi 1,47%," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Rumah Bersubsidi Ukuran Mini Batal Direalisasikan, Ini Daftar dan Ukuran yang Berlaku
- Cara Cek BSU Lewat Aplikasi Pospay
- Ekonom Prediksi Bunga Utang RI Makin Membengkak
- Harga Pangan Hari Ini, Rabu 9 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
Advertisement

Diduga Diserang Anjing Liar, Sejumlah Hewan Ternak Milik Warga Nanggulan Mati di Kandang
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Berakhirnya Libur Sekolah, Harga Komoditas Pangan Mulai Turun
- Larangan Bus Wisata Masuk Jogja, Hunian Hotel Diperkirakan Turun
- Toyota Kuasai Pasar Mobil Tanah Air per Juni 2025, Kijang Innova Terjual 31.100 Unit
- Sinergi HPE, Equinix, dan AGIT Mendorong Ekosistem Digital dan Akselerasi AI di Indonesia
- Paket Hot Deals dengan Harga Terbaik di Grand Mercure Yogyakarta Adisucipto
- KAI Daop 6 Yogyakarta Umumkan Ketentuan Pesan Tiket Kereta Api di KAI Access Bisa Dilakukan 30 Menit Sebelum Berangkat
- Donald Trump Bakal Kenakan Tarif Impor 200 Persen untuk Produk Obat, Ini Kata Produsen Indonesia
Advertisement
Advertisement