Advertisement

Konsistensi Kebijakan Moneter Menjaga Inflasi Januari 2025

Newswire
Selasa, 04 Februari 2025 - 10:17 WIB
Maya Herawati
Konsistensi Kebijakan Moneter Menjaga Inflasi Januari 2025 Inflasi / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Besaran inflasi pada Januari 2025 yang terjaga rendah merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah baik pusat maupun daerah.

Bank Indonesia (BI) menyebut sinergi tersebut terwujud dalam tim pengendalian inflasi pusat dan daerah (TPIP dan TPID) melalui implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

Advertisement

"Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus 1% pada 2025," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Senin (3/1/202), indeks harga konsumen (IHK) Januari 2025 tercatat deflasi sebesar 0,76% month to month (mtm).

Secara tahunan inflasi IHK menurun menjadi 0,76% year on year (yoy) dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 1,57% (yoy). Deflasi tersebut disebabkan oleh kelompok administered prices, terutama disumbang oleh komoditas tarif listrik.

Selanjutnya, inflasi inti tetap terjaga rendah. Inflasi inti pada Januari 2025 tercatat sebesar 0,30% (mtm), meningkat dari realisasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,17% (mtm).

BACA JUGA: Ini 7 Tuntutan Warga Terkait Pengelolaan Kawasan Wisata Candi Borobudur

Perkembangan inflasi inti tersebut dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas global dan pola musiman awal tahun, di tengah ekspektasi inflasi yang terjaga.

Realisasi inflasi inti pada Januari 2025 disumbang terutama oleh inflasi komoditas minyak goreng, emas perhiasan, dan biaya sewa rumah.

Secara tahunan, inflasi inti Januari 2025 tercatat sebesar 2,36% (yoy), meningkat dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 2,26% (yoy).

Sementara itu, inflasi kelompok volatile food (VF) tercatat meningkat. Kelompok volatile food pada Januari 2025 mengalami inflasi sebesar 2,95% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,04% (mtm). Inflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas aneka cabai dan daging ayam ras.

Peningkatan inflasi VF dipengaruhi oleh kondisi cuaca dengan curah hujan tinggi di sejumlah sentra produksi utama yang memengaruhi produksi komoditas aneka cabai dan peningkatan biaya input produksi pakan dan bibit untuk komoditas daging ayam ras.

Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 3,07% (yoy), meningkat dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 0,12% (yoy).

"Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap terkendali didukung oleh sinergi erat Bank Indonesia bersama TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah," kata Ramdan.

Adapun kelompok administered prices tercatat mengalami deflasi. Kelompok administered prices pada Januari 2025 mengalami deflasi sebesar 7,38% (mtm), menurun dari realisasi bulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 0,03% (mtm).

Deflasi kelompok administered prices terutama disumbang oleh komoditas tarif listrik seiring implementasi kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50% kepada pelanggan rumah tangga dengan daya terpasang listrik sampai dengan daya 2.200 volt ampere (VA) dan normalisasi tarif angkutan pasca periode hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Secara tahunan, deflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 6,41% (yoy), menurun dari realisasi bulan sebelumnya yang mencatat inflasi sebesar 0,56% (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Kapolres Gunungkidul Beri Penghargaan Penyelamat Korban Pantai Drini

Gunungkidul
| Selasa, 04 Februari 2025, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Hindari Macet dengan Liburan Staycation, Ini Tipsnya

Wisata
| Senin, 27 Januari 2025, 18:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement