Advertisement
Disnakertrans DIY Sebut Masih Terima Aduan Soal Tunjangan Hari Raya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY menyampaikan sampai saat ini masih ada aduan yang masuk terkait dengan Tunjangan Hari Raya (THR). Kabid Pengawasan Ketenagakerjaan Disnakertrans DIY, Amin Subargus mengatakan jumlah pengaduan secara umum menurun.
Dia menjelaskan dari pengaduan-pengaduan yang sedang ditangani saat ini beberapa perusahaan sudah membayar THR nya sebagian. Menurutnya ada juga perusahaan yang baru membayar THR setelah lebaran. Kemudian bagi yang belum membayar akan diberikan peringatan terakhir.
"Masih ada pengaduan yang masuk dan sedang dan akan dilakukan pemeriksaan oleh pengawas," ucapnya, Senin (7/4/2025).
Amin menjelaskan jika ada yang tetap tidak membayar, Disnakertrans DIY akan memberikan sanksi administrasi. Sanksi administrasi akan diberikan setelah perusahaan dinyatakan tidak patuh.
BACA JUGA: Hampir Dua Tahun Indonesia Tidak Punya Duta Besar di AS, Ekonom Sarankan Pengangkatan untuk Negosiasi Aturan Tarif
"Semua perusahaan akan kami klarifikasi lagi di minggu ini," jelasnya.
Dia menyebut jenis perusahaan yang diadukan ada perusahaan IT, perusahaan pengelolaan makan dan minuman, Bank Perekonomian Rakyat (BPR), kafe, restoran, outsourcing, perusahaan transportasi, klinik, rumah sakit, toko, lembaga pendidikan, dan lain-lain.
Sebelumnya, Koordinator Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) DIY, Irsad Ade Irawan menyampaikan bahwa THR adalah hak bagi setiap pekerja termasuk ojek online dan kurir online. MBPI DIY menyerukan kepada perusahaan aplikasi dan pemerintah untuk bertindak adil dan memberikan hak pekerja gig economy sebagaimana mestinya.
"MPBI DIY mendukung dialog dan langkah-langkah advokasi untuk mewujudkan keadilan bagi pekerja ojek online dan kurir online." (Anisatul Umah)
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Telah Gelontorkan Dana Bansos Rp43,6 Triliun, Terserap 12,1 Persen
- 6 Mata Uang Ini Gilas Dolar AS
- Tiga Alasan Bank Indonesia Menurunkan Suku Bunga Saat Ini Jadi 5,5 Persen
- Presiden Prabowo Sebut Jatah Impor BBM 40 Miliar Dolar AS Bisa Digunakan untuk Pendidikan dan Kesehatan
- Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Menjadi 5,5 Persen
Advertisement

3 Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Batal Berangkat ke Tanah Suci, Begini Alasannya
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Astra Motor Yogyakarta Perkuat Komitmen Sosial melalui Dukungan untuk Posyandu, Posbindu, dan Kesehatan Lansia
- Kementerian UMKM Komitmen Pererat Kemitraan Pengemudi dan Aplikator Ojol
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun, Rp1.910.000 per gram
- Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini
- Anak Usaha BUMN yang Merugikan UMKM Diusulkan untuk Dibubarkan
- Pertamina Diminta Impor Minyak dari Amerika Serikat, Menteri Bahlil: Tidak Ada Alasan
- Di Jakarta, Perusahaan yang Menahan Ijazah Karyawan Diancam Dicabut Izinnya
Advertisement