Advertisement
Bank BPD DIY Syariah Berikan Literasi Keuangan Pengusaha Nahdliyin

Advertisement
SLEMAN—Bank BPD DIY Syariah sebagai lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah aktif memberikan literasi keuangan syariah kepada seluruh kalangan masyarakat. Kali ini, Bank BPD DIY Syariah memberikan literasi keuangan syariah bagi pengusaha Nahdliyin di DIY untuk mendukung pertumbuhan ekonomi syariah dan menciptakan kemandirian ekonomi di kalangan Nahdliyin. Kegiatan literasi dikemas dalam Dialog Bisnis #1 ini terwujud berkat kolaborasi Bank' BPD DIY Syariah dan Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Kota Jogja di Aula Kantor Bank BPD DIY Syariah, Rabu (23/4/2025).
Dialog bisnis bertajuk Menguntungkan -kah Sistem Keuangan Syariah tersebut dibuka Direktur Pemasaran dan Usaha Syariah Bank BPD DIY R. Agus Trimurjanto dan dihadiri Ketua HPN Kota Jogja Yana Karyana beserta para anggotanya.
Advertisement
Bincang bisnis ini menghadirkan tiga pembicara yaitu Pemimpin Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BPD DIY Arif Wijayanto, Wakil Ketua HPN Kota Jogja Abdul Kholik dan akademisi Edo Segara Gustanto.
Direktur Pemasaran dan Usaha Syariah Bank BPD DIY R. Agus Trimurjanto mengatakan Bank BPD DIY Syariah tengah berjuang menjadi pilihan bagi masyarakat khususnya masyarakat DIY. Secara umum, Bank BPD DIY tercatat memiliki aset Rp20,5 triliun dan syariah Rp2,1 triliun, dana pihak ketiga (DPK) Rp13,6 triliun dan syariah Rp1,1 triliun, kredit atau pembiayaan Rp11,2 triliun, syariah Rp1,4 triliun dan keuntungan sebesar Rp421 miliar dimana Rp98 miliar disumbangkan syariah.
“Kami berbangga dari dari komposisinya DPK dan pembiayaan, Bank BPD DIY memiliki market share urutan kedua tertinggi di DIY saat ini. Kami tengah mencoba untuk menjadi nomor satu, salah satunya melalui kegiatan literasi seperti bincang bisnis ini. Bank BPD DIY juga terbukti sehat dan berpredikat sangat baik selama 25 tahun. Hal ini bisa sebagai tolok ukur kepercayaan masyarakat. Sehingga kami siap berkolaborasi dengan para pelaku usaha khususnya HPN Kota Jogja dalam mengembangkan bisnisnya ke depan," tutur Agus.
Gayung bersambut, Ketua HPN Kota Jogja Yana Karyana pun berharap bisa meningkatkan kolaborasi dengan Bank BPD DIY Syariah kedepannya. Kolaborasi tersebut difokuskan untuk sinergitas yang jangka panjang antara para pengusaha Nahdliyin dengan Bank BPD DIY Syariah. Meskipun kondisi ekonomi makro agak berat hingga terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dimana-mana tetapi masih ada harapan munculnya pelaku usaha mikro khususnya korban PHK yang masih berusia produktif pasti akan bertahan.
"Seperti berkah terselubung para korban PHK yang berusia produktif ini masih bertahan dan terjun ke usaha mikro. Ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Bank BPD DIY Syariah untuk bersinergi. Intinya ini kesempatan yang luar biasa bagi Bank BPD DIY bisa lebih mendekat kepada para pelaku usaha termasuk anggota HPN. Kami berharap kolaborasi yang dihasilkan dari sinergitas tersebut bisa saling menguntungkan bagi Bank BPD DIY Syariah dan HPN Kota Jogja," ungkapnya.
Wakil Ketua HPN Kota Jogja Abdul Kholik mengaku masih menggunakan layanan perbankan konvensional dibandingkan perbankan syariah, seperti Bank BPD DIY. Sebab, edukasi dan literasi perihal perbankan syariah masih minim dan tidak sejak dini sehingga hanya sekedar tahu tetapi tidak ada keinginan untuk menggunakan perbankan syariah. Apalagi yang disampaikan perihal perbankan syariah justru bukan hal yang positif. "
Nah, kami berharap Bank BPD Syariah biasa memberikan tawaran produk layanan syariah yang menarik dibandingkan konvensional," katanya.
Senada, Edo menyatakan banyak beredar fakta miring Bank Syariah seperti adanya praktik bunga terselubung, tidak ada pembagian keuntungan yang jelas, ketergantungan terhadap sistem konvensional dan keterbatasan dewan pengawas syariah.
Kemudian produk yang tidak sepenuhnya syariah, keterbatasan akses dan literasi, kurangnya produk dan inovasi serta biaya administrasi dan layanan yang tinggi.
"Banyak umat Islam yang belum teredukasi dengan baik terkait perbankan syariah sehingga marjin tinggi penempatan kecil. Untuk itulah, Bank BPD DIY perlu jemput bola melakukan edukasi literasi keuangan syariah dengan menggandeng kalangan akademisi, HPN maupun organisasi pengusaha lainnya supaya terjadi inklusi keuangan syariah," jelasnya.
Pemimpin UUS Bank BPD DIY Arif Wijayanto menyampaikan Bank BPD DIY Syariah siap untuk terjun ke lapangan untuk mengenalkan produk+produknya sekaligus menjelaskan perihal perbankan syariah. Secara umum perbankan syariah itu mempunyai prinsip adil dengan adanya bagi hasil lalu prinsip beretika yaitu transparan denda tunggakan, bunga riil cost.
Selanjutnya prinsip menghindari tiba atau bunga yang tidak jelas, prinsip gharar atau ketidakpastian dan prinsip maysir atau larangan terhadap transaksi yang bersifat spekulatif dan berisiko tinggi, serta tidak adil.
"Dari masukan yang disampaikan dalam dialog bisnis ini dapat disimpulkan edukasi keuangan syariah khusus perbankan syariah harus lebih di tingkatkan. Karena potensinya sangat besar tetapi belum banyak digarap sehingga market share syariah masih berkisar di angka 7 persen. Bank BPD DIY Syariah siap memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan meningkatkan edukasi literasi keuangan syariah," kata Arif. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Airlangga Sebut Tarif Impor AS 32 Persen untuk Indonesia Masih Nego
- 404.192 Badan Usaha Terjerat Kredit Macet Ke Pinjol, Naik Tajam
- Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah Incar BPRS di Jogja untuk Merger
- Akhir Libur Sekolah, Sejumlah Tol Jasa Marga Diskon 20 Persen hingga 13 Juli 2025, Ini Daftarnya
- Begini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2025 Menurut Apindo DIY
Advertisement

26 Pembuang Sampah Liar di Bantul yang Terekam CCTV Belum Ditindak, Ini Alasannya
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pesan Menteri Nusron dalam Forum Pembangunan Wilayah di Sulteng: Tata Ruang Harus Ketat demi Jaga Ketahanan Pangan
- Rapim Semester I, Menteri Nusron Minta Jajaran Evaluasi Tunggakan dan Layanan Elektronik
- Buka Dealer Baru di Jogja, Aion Hadirkan 3 Mobil Listrik Andalan
- Kementerian Pertanian Sebut 212 Produsen Beras Berbuat Curang, Polri Segera Bertindak
- Masih Ada Diskon Tiket Kereta Api Sebesar 30 Persen hingga Akhir Juli 2025
- Pemerintah Salurkan Beras Bersubsidi Program SPHP, Dijual dengan HET Rp12.500 per Kg untuk Pulau Jawa
- Pameran Audio Soundignity 2025 Hadir di Jogja
Advertisement
Advertisement