Advertisement
Harga Bitcoin Tembus Rp1,5 Miliar, Ini Kata CEO Indodax

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pada pekan ini, harga Bitcoin kembali menguat dengan menembus angka $93.000 atau sekitar Rp1,56 miliar. Padahal sejumlah pengamat ekonomi menilai saat ini kondisi makroekonomi global sedang mengalami ketidakpastian.
Menurut CEO Indodax Oscar Darmawan, lonjakan harga Bitcoin bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja, melainkan buah dari adopsi jangka panjang dan kepercayaan publik terhadap aset digital yang semakin besar.
Advertisement
BACA JUGA: Aset Kripto Diklaim Jadi Peluang Investasi Baru di Tengah Gejolak Ekonomi Global
"Bitcoin sedang mengalami validasi ulang sebagai aset safe haven. Ketika dunia dihantui inflasi, gejolak geopolitik, dan ketidakpastian suku bunga, justru BTC memperlihatkan ketahanannya. Ini bukan hanya tren, ini pergeseran paradigma," ujar dia dikutip dari Antara, Kamis (24/4/2025).
Menurut dia, lonjakan harga Bitcoin kali ini tidak didominasi oleh spekulasi ritel semata, namun investor besar dan institusi menjadi pendorong utama kenaikan harga, yang berarti adopsi Bitcoin sudah memasuki fase kedewasaan baru.
Selain itu, tambahnya, pergerakan Altcoin juga memperlihatkan tren positif meski tidak setinggi Bitcoin. Ethereum naik 13 persen dalam sepekan terakhir menjadi sekitar 1.790 dolar AS, Solana melonjak 4,2 persen di angka sekitar 151 dolar AS, dan Polygon bahkan naik hingga 10 persen di angka sekitar 4,08 dolar AS.
Namun demikian, Oscar menyarankan agar lonjakan harga ini menjadi sinyal kuat bagi investor ritel di Indonesia untuk tidak tergesa-gesa mengambil keuntungan jangka pendek.
Ia mengimbau agar masyarakat mulai membangun strategi investasi jangka panjang yang berlandaskan kesabaran dan kepercayaan terhadap fundamental Bitcoin.
"Jangan tergoda untuk panic selling saat harga naik. Justru sekarang adalah saat untuk mempertahankan aset," katanya.
Sejarah menunjukkan, lanjutnya, mereka yang "diamond hand", yang sabar dan tidak mudah tergoda, adalah yang meraih keuntungan terbesar.
Ia juga mengingatkan bahwa proyeksi jangka panjang Bitcoin sangat menjanjikan. Standard Chartered masih mempertahankan prediksi bahwa harga Bitcoin bisa mencapai 200.000 dolar AS (sekitar Rp3,37 miliar) pada akhir 2025.
Bahkan, tokoh finansial global Robert Kiyosaki memprediksi BTC bisa melampaui 350.000 dolar AS (Rp5,9 miliar) pada tahun yang sama.
Kondisi tersebut, menurut Oscar menunjukkan masa depan aset kripto di Indonesia optimistis , seperti terlihat volume transaksi di Indodax naik 1,5 persen senilai Rp9,8 triliun dari awal bulan April yang menandakan bahwa minat masyarakat terhadap Bitcoin dan aset digital lainnya terus tumbuh.
"Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat kita semakin memahami pentingnya aset digital dalam portofolio investasi mereka. Adopsi bukan hanya tren luar negeri, tapi juga berkembang sangat cepat di dalam negeri," jelasnya.
Oscar juga menegaskan bahwa investor pemula tidak perlu menunggu "harga koreksi" untuk mulai masuk pasar. Strategi seperti Dollar Cost Averaging (DCA) dapat digunakan untuk mulai berinvestasi secara konsisten tanpa harus menebak puncak atau dasar harga..
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 10 KA Jarak Jauh Berhenti di Jatinegara pada 15 Juni 2025
- Direksi dan Komisaris Pertamina Diubah, Oki Muraza Jadi Wakil Dirut
- Pertamina Catat Laba Bersih Rp49,54 Triliun pada 2024
- Daftar 5 Aplikasi Trading Crypto Dengan Likuiditas Tinggi, Cek di Sini
- Dampak Kebijakan Efisiensi Prabowo, Pengusaha Hotel Mengaku Pendapatan Turun 60 Persen
Advertisement

Warga Keluhkan Minimnya Fasilitas Jogging Track di Kulonprogo
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Pertamina Catat Laba Bersih Rp49,54 Triliun pada 2024
- Direksi dan Komisaris Pertamina Diubah, Oki Muraza Jadi Wakil Dirut
- Harga Komoditas Pangan Hari Ini, Harga Beras, Telur, Bawang, Cabai Turun
- Peringati Hari Lingkungan Hidup PLN Sambungkan Listrik 105 kVA, Berikan Energi Bersih untuk Penggilingan Padi Grobogan
- Peringati Hari Lingkungan Hidup 2025, PLN Ajak Pegawai dan Masyarakat Bersih-bersih Pasar Beringharjo
- Penjualan Mobil Honda di DIY Jateng Turun 33 Persen, Ini Penyebabnya
- Di DIY Ada 332.472 Potensi Pekerja Penuhi Syarat Terima BSU
Advertisement
Advertisement