Advertisement
OJK Catat Total Aset Perbankan di DIY Tumbuh 4,07 Persen Menjadi Rp110,7 Triliun

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY mencatat total aset perbankan di wilayah ini mencapai Rp110,7 triliun per Maret 2025 atau tumbuh 4,07 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kepala OJK DIY Eko Yunianto menyebut pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan pada Februari 2025 yang tercatat 3,88 persen. "Jadi ada sedikit penguatan dari sisi aset perbankan," ujarnya saat konferensi pers, Selasa (27/5/2025).
Advertisement
BACA JUGA: Hingga April 2025 OJK DIY Terima 1.697 Aduan Lewat Surat, APPK dan Walk In
Dia menyebut, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan di DIY sampai dengan Maret 2025 juga tumbuh sebesar 3,91 persen, meningkat dibandingkan posisi Februari yang tumbuh 3,44 persen.
Namun demikian, dia mengakui dari sisi penyaluran kredit justru terjadi sedikit perlambatan dan masih dalam batas wajar.
Total kredit yang disalurkan perbankan DIY per Maret 2025 tercatat tumbuh 6,72 persen secara tahunan, lebih rendah dibanding Februari yang tumbuh 7,12 persen.
Meskipun pertumbuhan kredit sedikit melambat, Eko menyebut rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio/LDR) perbankan di DIY mengalami kenaikan tipis menjadi 68,94 persen pada Maret 2025, dari sebelumnya 68 persen pada Februari.
Adapun untuk kredit sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menurut dia, perbankan DIY telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp28,7 triliun hingga Maret 2025 atau tumbuh 0,18 persen secara tahunan.
"Dari total itu, sebanyak Rp26,03 triliun atau 90,69 persen disalurkan oleh bank konvensional, sementara Rp2,67 triliun atau 9,31 persen oleh bank syariah," ujar dia.
Meski rasio kredit bermasalah (NPL) UMKM masih tergolong tinggi yakni 6,62 persen per Maret 2025, kontribusi kredit sektor itu cukup besar mencapai 44,91 persen dari total kredit perbankan di DIY.
"Ini memang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kredit UMKM di beberapa provinsi lain yang mungkin masih berkisar di antara 20 sampai 30 persen," tutur Eko Yunianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Hari Ini, Sedayu dan Kota Jogja Kena Giliran Mati Listrik
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
- Permintaan Kredit Belum Terpacu, Ini Kata Gubernur BI
- Pemerintah Siapkan Skema Impor BBM Satu Pintu Pertamina
- Ribuan Koperasi Desa Merah Putih Tunggu Dana Cair dari Bank Himbara
- Iuran JKK Industri Padat Karya Dapat Keringanan hingga 2026
- Pinjamin Dukung Bulan Inklusi Keuangan 2025 Lewat Penguatan Literasi
Advertisement
Advertisement