Advertisement

Realisasi Belanja APBN di DIY hingga April 2025 Mencapai Rp5,95 Triliun

Anisatul Umah
Kamis, 29 Mei 2025 - 10:47 WIB
Ujang Hasanudin
Realisasi Belanja APBN di DIY hingga April 2025 Mencapai Rp5,95 Triliun Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) DIY mencatat realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di DIY hingga April 2025 mencapai Rp5,95 triliun. Didorong oleh belanja pemerintah pusat (BPP) Rp2,52 triliun dan transfer ke daerah (TKD) Rp3,43 triliun.

Di dalam Belanja TKD, terdapat pertumbuhan kinerja penyaluran sebesar 14,88%. Ditopang oleh kenaikan realisasi penyaluran pada DAU dan DAK non fisik. Kepala Kanwil DJPb DIY, Agung Yulianta mengatakan meskipun tahun ini masih menjadi masa transisi pemerintahan dan ditambah tekanan global yang terus menerpa, APBN 2025 tetap berfungsi secara optimal.

Advertisement

"Saat ini, APBN tetap menjadi instrumen penting untuk menjaga perekonomian nasional maupun regional. Di DIY, pertumbuhan ekonomi mencapai di atas 5%, tepatnya 5,11% yoy," ucapnya, Rabu (28/5/2025).

Sementara itu, pendapatan negara sampai dengan April 2025 mencapai Rp3,12 triliun atau 29,93% dari target. Penerimaan pajak sampai dengan April 2025 understated sebesar Rp17,73 miliar (deviasi 12,04%) disebabkan adanya pengalihan penerimaan pajak Wajib Pajak cabang ke pusat mulai Januari 2025.

Penerimaan bea cukai hingga April 2025 overstated sebesar Rp16,47 miliar (deviasi 24,08%) yang disebabkan penurunan penerimaan cukai khususnya cukai hasil tembakau akibat jumlah produksi sigaret yang menurun.

Penerimaan PNBP sampai dengan April 2025 overstated sebesar Rp40,55 miliar (deviasi 16,57%) disebabkan oleh deviasi pada pendapatan jasa pelayanan rumah sakit, pendidikan, dan jasa kepolisian turut disebabkan banyaknya hari libur di bulan April 2025 yang berpengaruh terhadap permintaan jasa pada satuan kerja.

BACA JUGA: Pemkab Bantul Anggarkan Rp180 Miliar untuk Infrastruktur 2026, Meningkat 3 Kali Lipat

Lebih lanjut dia mengatakan manfaat langsung BPP yang dapat dirasakan oleh masyarakat DIY berupa bantuan sosial antara lain bantuan pangan non tunai (BPNT) terealisasi Rp113,78 miliar untuk 189.641 peserta terkonfirmasi. Program keluarga harapan (PKH) terealisasi Rp82,89 miliar untuk 105.486 peserta terkonfirmasi, dan yatim atensi (YAPI) terealisasi Rp3,16 miliar untuk 7.907 peserta.

Bantuan Pendidikan antara lain Program Penerima BOS (Kemenag) terealisasi Rp5,81 miliar untuk 6.096 penerima. Sedangkan kredit usaha rakyat (KUR) telah terealisasi Rp1,539 triliun untuk 29.812 debitur.

Penyaluran tertinggi KUR terdapat pada Kabupaten Sleman sebesar Rp504,23 miliar yang disalurkan kepada 8.670 debitur. Perdagangan Besar dan Eceran menjadi sektor terbanyak yang menerima penyaluran yaitu mencapai Rp584,64 miliar dan telah disalurkan kepada 10.160 debitur.

Agung mengatakan kinerja APBN hingga April 2025 di DIY tetap solid dan terjaga. Menurutnya, pemerintah terus berkomitmen untuk menjadikan APBN sebagai instrumen fiskal utama dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan memperkuat ketahanan nasional.

"Tentu tujuannya untuk mewujudkan visi Indonesia Maju 2045," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Tiga Hari Hilang, Warga Sleman Ditemukan Meninggal di Bawah Jembatan JJLS Gunungkidul

Gunungkidul
| Jum'at, 30 Mei 2025, 15:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Tempat Liburan di Jogja untuk Keluarga

Wisata
| Kamis, 29 Mei 2025, 15:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement