Advertisement
Banyak Libur Panjang, Ekonom Proyeksikan Peningkatan Inflasi Bulan Mei 2025

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta, Y. Sri Susilo memperkirakan inflasi Mei 2025 akan sedikit meningkat dibandingkan April 2025. Sebab ada dua libur panjang di dalamnya yakni Hari Raya Waisak dan Kenaikan Isa Almasih.
Menurutnya setiap libur panjang terjadi lonjakan kunjungan wisatawan di DIY, terbukti dengan jalanan yang padat. Tingginya kunjungan wisatawan ke DIY membuat permintaan melonjak yang juga turut berdampak pada inflasi. "Namun angkanya memang relatif kecil, jadi dugaan saya angkat meningkat [inflasi] dibandingkan bulan lalu," ucapnya, Minggu (1/6/2025).
Advertisement
Ia menjelaskan jika dilihat dari sisi pangan tidak ada perubahan harga yang signifikan. Sehingga inflasi Mei 2025 lebih banyak disebabkan karena peningkatan permintaan dampak dari beberapa libur panjang.
Lebih lanjut Sri mengatakan momen Lebaran Idul Adha bulan Juni 2025, sedikit banyak juga berpengaruh pada inflasi Mei 2025. Sebab mendekati hari H sudah mulai ada transaksi hewan kurban yang menyebabkan harga kambing dan sapi melonjak.
Menurutnya tren inflasi tinggi kemungkinan juga akan berlanjut pada Juni 2025 karena masih akan ada libur panjang dan juga libur anak sekolah. "Disamping long weekend mungkin sedikit tambahan dari transaksi awal hewan kurban, minggu-minggu ini sudah banyak di beberapa tempat transaksi penjualan," jelasnya.
Pada April 2025 Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat inflasi DIY sebesar 1,67% secara bulanan (month-to-month/mtm). Sementara secara tahunan (year-on-year/yoy) terjadi inflasi 2,10% dan secara tahun kalender (year-to-date/ytd) inflasi 1,71%.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan secara grafik inflasi April 2025 ini cukup tinggi dan merupakan angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir."Bisa jadi merupakan angka tertinggi selama 3 tahun terakhir," tuturnya.
Jika dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran, kelompok air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga memberikan andil inflasi terbesar yakni 1,43%. Artinya dari 1,67% sebesar 1,43% disumbang oleh kelompok ini.
"Kelompok kedua yang memberikan andil inflasi dominan adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya andil 0,22%." (Anisatul Umah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Jadwal Bus Malioboro ke Pantai Baron Kamis 18 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Impor Komoditas Etanol Akan Dibatasi, Ini Tujuannya
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
- Jelang Merger, Pelita Air Buka Rute Singapura-Jakarta Kelas Premium
- Kendalikan Konsumsi, Ekonom UGM Usul Cukai Rokok Sebaiknya Naik
- Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium, Bawang, hingga Cabai Turun
- Kadin: Renovasi 500 Rumah Layak Huni Ditarget Selesai April 2025
Advertisement
Advertisement