Advertisement
DPD REI DIY Berharap BI Rate Bisa Diturunkan Lagi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bank Indonesia (BI) memutuskan menurunkan kembali suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5 persen pada Agustus 2025. DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY menyebut dampak dari penurunan BI Rate sudah dirasakan, ada beberapa perbankan baik Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan bank swasta yang menurunkan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Ketua DPD REI DIY, Ilham Muhammad Nur mengatakan karena kondisi pasar sedang lesu, penurunan BI Rate belum mampu menjaga agar pasar tidak turun. Meski demikian penurunan BI Rate tetap memberikan dampak, setidaknya meskipun turun tapi masih terjaga.
BACA JUGA: Pemkab Bantul Usulkan Lokasi Program 3 Juta Rumah di Pajangan dan Sedayu
Menurutnya jika BI Rate tidak diturunkan dampaknya akan lebih parah lagi. Dia berharap agar BI Rate bisa diturunkan lagi, sehingga pasar bisa bergerak.
"Lebih baik ada penurunan lagi, sehingga uang beredar di masyarakat tidak ngendon di bank, supaya pasar tergerak," ucap Ilham.
Dia mengaku pesimis penjualan akan meningkat hingga akhir tahun. Sebab kondisi dan suasana akhir-akhir ini kurang mendukung.
Lebih lanjut ia mengatakan untuk mendukung penjualan properti DPD REI DIY menggelar pameran properti di Pakuwon Mal sampai dengan akhir pekan ini. Di mana pameran ini dibuka pada Selasa 2 September 2025. Ia berharap pameran di awal tahun ajaran baru mahasiswa ini bisa menyerap pasar.
"Target kami biasanya Rp50-75 miliar, mungkin [pameran ini] di bawah Rp50 miliar targetnya," ujarnya.
Advertisement
BACA JUGA: Dasco: Tunjangan Rumah Hanya Setahun Selama Menjabat
Ilham menjelaskan terjadinya demonstrasi di berbagai kota besar termasuk DIY tentu berdampak pada sektor properti. Tidak hanya properti, namun semua bisnis terganggu.
"Kalau kondisi tidak nyaman ada instabilitas tentu kondisi pasar terganggu. Hampir semua perekonomian terganggu menurut saya," lanjutnya.
Sebelumnya, Sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta, Y. Sri Susilo mengatakan penurunan suku bunga ini menjadi upaya dari BI untuk menggairahkan investasi.
Diharapkan penurunan suku bunga acuan bisa diikuti penurunan suku bunga perbankan secara bertahap. Baik suku bunga tabungan deposito dan investasi, serta kredit konsumsi. Jika cost of money turun menurutnya akan menggerakkan investasi khususnya Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang menggunakan rupiah.
"Sejak akhir tahun lalu trennya menurun sampai terakhir di 5 persen, bisa kita tebak upaya all out dari BI untuk menggairahkan investasi," ucapnya.
Ia menjelaskan mendorong investasi adalah upaya untuk menyikapi kondisi ekonomi saat ini, baik global dan nasional. Meski demikian untuk mendorong investasi dengan menurunkan suku bunga saja tidak cukup, iklim investasinya juga harus diperbaiki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- BEI Kembali Gelar CMSE 2025, Teguhkan Pasar Modal untuk Rakyat
- Cek Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS, Galeri24 Naik Lagi
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun, Termurah Rp1,2 Juta
- Izin Usaha Mandala Finance Dicabut Seusai Merger dengan Adira Finance
- Pertamina Jamin SPBU Penuhi Standar Global Hasil Audit Independen
- Pasar Modal Indonesia Jadi Terbesar di ASEAN, Ungguli Singapura
Advertisement
Advertisement