Advertisement

Harga Emas Dunia Menguat ke Rp2,21 Juta per Gram

Lorenzo Anugrah Mahardhika
Jum'at, 24 Oktober 2025 - 09:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Harga Emas Dunia Menguat ke Rp2,21 Juta per Gram Foto ilustrasi emas. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Harga emas dunia menguat setelah terkoreksi selama dua sesi beruntun pada Jumat (24/10/2025).

Melansir Bisnis, harga emas di pasar spot naik 1% ke posisi US$4.132,76 per troy ounce setelah sempat menyentuh level terendah dalam hampir 2 pekan pada sesi sebelumnya.

Advertisement

Jika dikonversi ke satuan gram dan rupiah, harga emas menguat ke level Rp2,21 juta per gram. Sementara itu, harga emas berjangka AS pengiriman Desember menguat 2% di level US$4.145,60 per troy ounce.

Pada Senin (20/10/2025), harga emas sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di US$4.381,21 per troy ounce, sebelum mencatatkan penurunan harian terdalam dalam 5 tahun pada sesi berikutnya.

“Seluruh faktor fundamental yang mendorong kenaikan harga emas sepanjang tahun ini masih tetap berlaku. Ada aksi beli saat harga terkoreksi, serta peningkatan ketegangan perdagangan dan geopolitik yang memperkuat sentimen pembelian hari ini,” ujar Peter Grant, Wakil Presiden sekaligus Senior Metals Strategist di Zaner Metals.

Secara keseluruhan, harga emas telah melonjak sekitar 57% sepanjang tahun berjalan, dipicu oleh ketegangan geopolitik, ketidakpastian ekonomi global, ekspektasi pemangkasan suku bunga, serta pembelian berkelanjutan oleh bank sentral.

Dari sisi geopolitik, Presiden AS Donald Trump pada Rabu (22/10) memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia terkait perang Ukraina untuk pertama kalinya di masa jabatan keduanya.

Sanksi tersebut menargetkan perusahaan minyak besar Rusia, Lukoil dan Rosneft. Selain itu, pemerintahan Trump juga tengah mempertimbangkan pembatasan ekspor berbagai produk berbasis perangkat lunak ke China sebagai respons atas kebijakan Beijing yang membatasi ekspor logam tanah jarang.

Kini fokus pasar tertuju pada rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS pada Jumat (24/10), yang diperkirakan menjadi sinyal terkuat bagi Federal Reserve mengenai arah inflasi menjelang rapat kebijakan pekan depan. Data tersebut diperkirakan menunjukkan inflasi inti tetap di level 3,1% pada September.

Pelaku pasar telah memperhitungkan kemungkinan penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin bulan ini, dengan potensi penurunan lanjutan pada Desember mendatang.

Sebagai aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset), emas cenderung diuntungkan di tengah lingkungan suku bunga rendah.

Sementara itu, JP Morgan memperkirakan harga emas dapat mencapai rata-rata US$5.055 per troy ounce pada kuartal IV/2026, dengan asumsi permintaan investor dan pembelian oleh bank sentral akan mencapai rata-rata 566 ton per kuartal tahun depan.

Untuk logam mulia lainnya, harga perak spot naik 1,1% ke US$49,07 per troy ounce, platinum menguat 0,5% ke US$1.629,44, sedangkan paladium naik 0,4% ke US$1.453,90 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Baciro Kelola Sampah Menggunakan Insenerator dan Biopori Jumbo

Baciro Kelola Sampah Menggunakan Insenerator dan Biopori Jumbo

Jogja
| Jum'at, 24 Oktober 2025, 11:17 WIB

Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Wisata
| Minggu, 19 Oktober 2025, 23:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement