Advertisement
OJK DIY: Aset Perbankan Capai Rp114 Triliun, Risiko Kredit Turun
Ilustrasi rekening nasabah bank. / Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY menyebut kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di DIY hingga Agustus 2025 dalam kondisi stabil dengan kinerja tumbuh positif, likuiditas memadai, dan profil risiko terjaga.
Kepala OJK DIY, Eko Yunianto mengatakan aset perbankan di DIY pada Agustus 2025 mencapai Rp114 triliun, tumbuh 2,36% secara tahunan (year-on-year/yoy). Ia menyampaikan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Agustus 2025 mencapai Rp94,76 triliun, tumbuh sebesar 2,42% yoy.
Advertisement
Menurutnya kredit/pembiayaan perbankan di DIY pada Agustus 2025 tumbuh 5,51% yoy menjadi Rp65,66 triliun, dengan tiga sektor ekonomi yang tumbuh tertinggi secara ytd yaitu sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 47,02%, Aktivitas Kesehatan dan Sosial 44,82%, dan sektor Aktivitas Penyewaan 22,45%.
"Terjadi penurunan risiko kredit, tercermin dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dari 7,24% pada Juni 2025 menjadi 4,34% pada Agustus 2025," kata Eko.
BACA JUGA
Dia menjelaskan pada Agustus 2025 kredit/pembiayaan yang disalurkan kepada UMKM mencapai Rp28,23 triliun dengan market share mencapai 43% dari total kredit/pembiayaan perbankan, di mana rasio NPL UMKM pada Agustus 2025 sebesar 4,34%.
Kinerja Industri Keuangan Non Bank (IKNB) untuk perusahaan asuransi yakni, premi asuransi jiwa pada triwulan II 2025 mencapai Rp518 miliar turun dari triwulan II 2024 sebesar 0,35% yoy. Kemudian, kata dia, premi asuransi umum pada triwulan II 2025 mencapai Rp610 miliar dan tumbuh dari triwulan II 2024 sebesar 197,97% yoy.
Kemudian, kinerja Perusahaan Pembiayaan pada Agustus 2025 mengalami penurunan. Ia menjelaskan penyaluran pembiayaan oleh perusahaaan pembiayaan pada Agustus 2025 tercatat sebesar Rp4.375 triliun, turun dari triwulan III 2024 sebesar Rp4.469 triliun dan melambat dari Agustus 2024 secara yoy sebesar 2,33%.
"Rasio Non Performing Financing (NPF) mengalami penurunan dari 2,97% pada triwulan II 2025 menjadi 2,74% pada bulan Agustus 2025," ucapnya.
Eko menyampaikan outstanding pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending pada triwulan II 2025 mencapai Rp1,164 triliun, tumbuh 12,9% yoy, lebih tinggi dari outstanding triwulan I yaitu Rp1,151 triliun dengan pertumbuhan 21,61% yoy. TWP 90 pada triwulan II 2025 tercatat 3,31%, naik dari triwulan I 2025 yaitu 2,95%.
Ia menjelaskan untuk kinerja pasar modal pada Agustus 2025 jumlah Single Investor Identification (SID) saham sebesar 150.030, tumbuh sebesar 25,63% yoy, SID Reksa Dana sejumlah 268.040 tumbuh sebesar 15,62% yoy, serta SID Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 23.279 tumbuh sebesar 18,50% yoy.
"Transaksi pasar modal di DIY didominasi oleh investor individu," katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat sektor jasa keuangan pada triwulan III 2025 terkontraksi 0,12% dengan share 4,14%.
"Hampir semua lapangan usaha tumbuh positif pada triwulan III 2025, kecuali pengadaan air dan jasa keuangan yoy," kata Plt. Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati.
Eko menjelaskan dilihat dari sisi industri keuangan saat ini persaingan usaha lembaga jasa keuangan cukup ketat, baik dari industri sejenis maupun sektor keuangan digital yang semakin berkembang.
Hal ini, kata dia, bisa mempengaruhi preferensi masyarakat dalam menggunakan produk dan jasa keuangan. Menurutnya OJK menghimbau kepada pelaku usaha jasa keuangan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. "Juga tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dengan senantiasa berpedoman pada ketentuan yang berlaku."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hungaria Catat Rekor Redenominasi Terbesar, Hapus 29 Nol Sekaligus
- Tiket Nataru 2025 KAI Jogja Sudah Bisa Dipesan Mulai 3 November
- Pasar Properti DIY Dibidik Tumbuh Menjelang Akhir Tahun
- Layani UMKM, BTN Ekspansi Kredit Perumahan di DIY
- Pakar: Banyak Tol Sepi karena Tarif Mahal dan Salah Perencanaan
Advertisement
KAI Daop 6 Yogyakarta Gelar Ramp Check Jelang Nataru 2025
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Cara Cek dan Daftar Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan November
- Hungaria Catat Rekor Redenominasi Terbesar, Hapus 29 Nol Sekaligus
- Akhir Tahun Jadi Pendorong, Ekonomi DIY Diprediksi Naik 5,6 Persen
- Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24 Kompak Naik Lagi
- OJK DIY: Aset Perbankan Capai Rp114 Triliun, Risiko Kredit Turun
- Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp61.750, Telur Ayam Naik Lagi
Advertisement
Advertisement




