Advertisement

Inflasi November 2025 Turun ke 0,17 Persen, Harga Emas Jadi Pemicu

Surya Dua Artha Simanjuntak
Senin, 01 Desember 2025 - 12:17 WIB
Maya Herawati
Inflasi November 2025 Turun ke 0,17 Persen, Harga Emas Jadi Pemicu Pertumbuhan ekonomi - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi November 2025 sebesar 0,17% (month to month/MtM), menurun dari Oktober yang mencapai 0,28%. Penurunan tekanan harga terutama dipengaruhi normalisasi harga emas.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menjelaskan bahwa secara tahunan Indonesia mencatatkan inflasi 2,72% secara tahunan (year on year/YoY) pada November 2025, turun dari Oktober 2025 dengan inflasi 2,86% YoY.

Advertisement

"Secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi sebesar 2,27%," ujar Pudji dalam konferensi pers, Senin (1/12/2025).

Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar pada November 2025 adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan inflasi 1,12%, dengan andil inflasi 0,09%. Komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan dengan andil inflasi 0,08%.

Selain itu, tarif angkutan udara juga mendorong inflasi dengan andil 0,04%, bawang merah dengan andil inflasi 0,03%, ikan segar dengan andil 0,02%, dan wortel dengan andil 0,02%.

Selain itu, komoditas yang memberi andil deflasi yaitu daging ayam ras dengan andil 0,03%, beras dan cabai merah masing-masing dengan andil 0,02%, serta beberapa komoditas seperti telur ayam ras dan kentang dengan masing-masing andil 0,01%.

Sebelumnya, berdasarkan proyeksi 15 ekonom yang dihimpun Bloomberg, nilai tengah atau median IHK November 2025 mengalami inflasi sebesar 0,20% secara bulanan (month to month/MtM). Nilai tersebut turun dibandingkan realisasi inflasi sebesar 0,28% (MoM) pada bulan sebelumnya atau Oktober 2025.

Adapun estimasi tertinggi diberikan oleh Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) Hosianna Evalita Situmorang sebesar 0,29% (MtM). Sementara estimasi terendah disampaikan oleh Ekonom Australia & New Zealand Banking Group Ltd Krystal Tan sebesar 0,10% (MtM).

Sedangkan secara tahunan (year on year/YoY), 25 ekonom memproyeksi median IHK pada November 2025 berada di zona inflasi sebesar 2,74%. Nilai tersebut juga turun tipis dibandingkan realisasi inflasi sebesar 2,86% (YoY) pada Oktober 2025.

Estimasi tertinggi terpantau berada di angka 2,9% yang dikeluarkan oleh Ekonom Oxford Economics Ltd Adam Ahmad Samdin. Sebaliknya, estimasi terendah di angka 2,60% oleh Goldman Sachs & Co LLC.

Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede memperkirakan IHK November 2025 mencatatkan inflasi sebesar 0,15% (MtM). Angka ini melambat dibandingkan realisasi Oktober 2025 yang mendekati 0,28% (MtM).

Secara tahunan, Josua memprediksi inflasi berada di level 2,70% (YoY), turun tipis dari posisi bulan sebelumnya sebesar 2,86% (YoY).

"Gambaran umumnya adalah inflasi tetap positif, tetapi dengan tekanan harga yang mulai mereda. Pelemahan tekanan inflasi bulanan ini terutama berasal dari normalisasi harga emas," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (30/11/2025).

Josua menjelaskan, lonjakan inflasi inti pada Oktober 2025 lalu banyak didorong oleh kenaikan harga emas yang memuncak. Hanya saja pada November, efek dorong tersebut mulai menghilang, yang tecermin dari proyeksi inflasi inti bulanan yang diprediksi turun tajam dari kisaran 0,39% menjadi hanya 0,11%.

Dari sisi harga bergejolak (volatile food), Josua melihat masih adanya tekanan inflasi ringan dari daging ayam ras, cabai, dan bawang merah akibat faktor musiman. Namun, kondisi ini diredam oleh deflasi beras seiring perbaikan pasokan dan program stabilisasi pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Operasi Zebra, Polisi di Bantul Temukan Nomor Rangka Palsu

Operasi Zebra, Polisi di Bantul Temukan Nomor Rangka Palsu

Bantul
| Senin, 01 Desember 2025, 13:17 WIB

Advertisement

KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona

KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona

Wisata
| Minggu, 30 November 2025, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement