Advertisement

Ekspor Nonmigas Dongkrak Neraca Perdagangan Maret

Hadijah Alaydrus
Selasa, 17 April 2018 - 00:30 WIB
Mediani Dyah Natalia
Ekspor Nonmigas Dongkrak Neraca Perdagangan Maret Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. - IST

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Sejak Januari 2018, neraca perdagangan Maret 2018 mengalami surplus sebesar US$1,09 miliar. Situasi ini didukung ekspor nonmigas

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto menuturkan surplus ini terjadi karena adanya surplus ekspor nonmigas. Walaupun, nilainya terkoreksi oleh defisit di migas sebesar US$924,5 juta ini disebabkan oleh minyak mentah dan hasil minyak.

Advertisement

"Defisit pada Maret 2018 ini tercatat lebih rendah dari 2017 sebesar US$1,40 miliar, tetapi lebih tinggi dari surplus Maret 2016 sebesar US$510 juta," kata Kecuk, Senin (16/4/2018).

Nilai ekspor Maret 2018 mencapai US$15,58 miliar atau naik 10,24% dari bulan sebelumnya.Nilai ekspor tersebut ditopang oleh ekspor nonmigas yang mencapai yang tumbuh 11,77%. Sementara itu, ekspor migas turun -3,61%. Penurunan ekspor migas ini disebabkan oleh turunnya nilai ekspor gas sebesar 9,67%.

Sementara itu, ekspor nonmigas Maret 2018 tercatat sebesar dipicu oleh pertumbuhan ekspor pertanian dan pertambangan yang meningkat masing-masing sebesar 20,01% dan 22,66% menjadi US$280 juta dan US2,78 miliar.

Peningkatan ekspor pertambangan yang signifikan ini ditopang oleh komoditas batu bara yang tumbuh 24% dan biji tembaga sebesar 36%.

Adapun, nilai impor Maret 2018 mencapai US$14,49 miliar atau naik 2,13% dibandingkan posisi Februari 2018. Kenaikan impor terjadi kenaikan impor migas dan nonmigas sebesar masing-masing 1,24% dan 2,30%.

"74,76% impor Maret ini adalah bahan baku atau penolong dan barang modal 16,94%. Dengan harapan jika impor didominasi dengan bahan baku dan barang modal akan mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Kecuk.

Sementara itu, impor barang konsumsi turun 12,80% menjadi US$1,20 miliar disebabkan berakhirnya masa impor beras pemerintah. Adapun, impor kurma mengalami 86% dibandingkan Februari 2018. Impor ini begerak seiring puasa yang akan jatuh pada Mei 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cuaca DIY Hari Ini Jumat 19 April 2024: Jogja, Sleman dan Gunungkidul Hujan Lebat Disertai Petir

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 06:37 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement