Advertisement

Paviliun Indonesia Angkat Isu Soenyata, Ini Alasannya

Aprianus Doni Tolok
Jum'at, 11 Mei 2018 - 22:30 WIB
Mediani Dyah Natalia
Paviliun Indonesia Angkat Isu Soenyata, Ini Alasannya Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Ricky J. Pesik memberikan sambutan dalam Seminar Tren Ekonomi Digital: Era Transaksi Elektronik, Peluang, dan Tantangan di Jakarta, Rabu (4/4). Beberapa tema yang fokus dibahas dalam seminar ini antara lain fintech, transformasi digital, ecommerce, dan digital disruption. - Bisnis Indonesia/Felix Jody Kinarwan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) akan mengusung tajuk Soenyata: The Poetic of Emptiness dalam Paviliun Indonesia di Venice Architecture Biennale 2018, di Venezia. Paviliun Indonesia akan mengisi pameran arsitektur paling bergengsi di dunia selama enam bulan, yang dimulai pada 26 Mei-25 November 2018. 

Menurut kurator Ary Indra, pilihan tema kali ini akan fokus pada kekuatan arsitektur Indonesia yang tidak hanya terletak pada ranah visual, tetapi juga terdapat hal lain seperti ruang kosong dan ruang senyap yang pasti ada dalam setiap tatanan arsitektur di Indonesia. 

Advertisement

"Kekosongan [menjadi] sebuah konsep yang melekat kuat pada arsitektur Indionesia. Elaborasinya bisa beragam tetapi mereka memiliki tone yang sama," kata Ary dalam konferensi pers Bekraf dan IAI pada Selasa (8/5/2018) di Jakarta. 

Menurutnya, "Soenyata" manusia menjadi aktor utama yang akan menciptakan dialog dengan ruang di sekitarnya. Dalam kiasan ini, tubuh manusia dijadikan elemen utama dalam menaklukkan kekosongan. Pancaindra harus dimaksimalkan karena telah tereduksi kesenyapan dan kekosongan ruang. 

Paviliun Indonesia akan menempati ruangan dengan luas 290 meter persegi dengan tinggi enam meter. Nantinya para pengunjung akan dihadapkan pada instalasi berupa lembaran kertas yang teruntai menggantung sepanjang 21 meter. 

Instalasi ini merupakan pengejawantahan "Soenyata" untuk memberikan pengalaman unik kepada para pengunjung Paviliun Indonesia yakni merasakan sensasi ruang kosong dan ruang senyap yang tercipta di dalamnya. 

Wakil Kepala Bekraf Ricky J. Pesik berharap pada konsistensi Indonesia dalam perhelatan bergengsi dunia. Menurutnya, Indonesia harus terus bersuara dalam perbincangan global [dalam hal ini arsitektur] dengan mengedepankan kualitas yang Indonesia miliki. 

"Tujuan besarnya kami ingin membawa citra Indonesia yang lebih baik secara kualitas, termasuk di dalamnya [adalah] arsitektur," ucap Ricky dalam konferensi pers.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Viral Balon Udara Tiba-tiba Mendarat di Runway Bandara YIA

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 08:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement