Advertisement
JCI Tekankan Pentingnya Kolaborasi Antargenerasi
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Menuju revolusi industri 4.0 peranan teknologi informasi dan dunia digital sangat penting untuk mendorong dunia usaha. Junior Chamber International (JCI) Jogja menekankan pentingnya kolaborasi antar generasi untuk mendukung percepatan menuju rencana pemerintah tersebut.
“Tak dipungkiri jika generasi milenial adalah generasi yang lahir bersamaan dengan lahirnya berbagai teknologi yang semakin maju. Generasi ini juga yang nantinya berada di garis depan dalam revolusi industri 4.0,” ujar Past Local President JCI Jogja M. Adip Fikri dalam talk show bertajuk Fashion Branding dan Business Industry Creative di Hotel Grand Keisha, Sabtu (22/9).
Advertisement
Fikri memaparkan anak muda sangat dekat dengan teknologi. Tak heran jika bisnis yang mulai bermunculan dan dijalankan anak muda tak jauh dari teknologi yang berkembang saat ini. Kendati demikian, kolaborasi antar generasi sangat penting untuk dapat mendorong industri 4.0 di Indonesia.
Fikri memaparkan melihat kesuksesan Singapura dalam mendorong dunia bisnis dari sektor kecil dan menengah, perlu menjadi contoh. Pasalnya, di negara tersebut dalam merintis suatu bisnis, pelaku usaha juga sudah memikirkan untuk ekspansi bisnis.
“Sedangkan kelemahan UKM atau UMKM di Indonesia, masih terlalu memikirkan proses produksi. Selain itu, rendahnya kesadaran untuk pencatatan keuangan juga masih menjadi tantangan besar, terutama dalam mengaplikasikan software keuangan,” jelas Fikri.
Percepatan Bisnis
Pentingnya kolaborasi antargenerasi juga disepakati Senior JCI Jogja Lia Mustafa. Keberadaan teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini, merupakan salah satu keuntungan untuk mendorong percepatan bisnis bagi generasi muda.
Sebagai pelaku usaha dibidang fesyen, Lia menekankan perlunya mendorong program-program industri kreatif. Tak hanya kolaborasi antargenerasi yang perlu diangkat untuk menghadapi bisnis di era digital.
“Akan tetapi, kolaborasi antarindustri juga penting. Seperti kami di dunia fesyen, dalam mengembangkan brand, tidak cukup hanya berkreativitas dalam membuat baju, tetapi juga perlu industri lain, misal industri media, atau industri lainnya untuk mengembangkan bisnis yang dirintis,” jelas Lia yang juga merupakan salah satu desainer kenamaan Jogja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- 10 Ucapan Hari Kartini 2024 yang Penuh Makna dan Menebarkan Inspirasi
- BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran
- Relawan Yuni-Dedy 2015 Kumpul Lagi di Kedawung Sragen, Persiapan Jelang Pilkada
- Gara-gara Tabung Gas Bocor, Tiga Rumah di Jatiyoso Karanganyar Hangus Terbakar
Berita Pilihan
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Advertisement
Tingkatkan Daya Saing, Pemkot Jogja Dorong Sertifikasi dan Legalitas Produk UMKM
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Usai Libur Lebaran, Harga Cabai, Daging, Bawang Merah dan Gula Kompak Naik
- INNSiDE Yogyakarta Umumkan Pemenang Grand Prize Bu Iin
- Antisipasi Perang Iran Israel, Program Gas Murah Bakal Dilanjutkan
- PT KAI Sebut KA Joglosemarkerto Jadi Favorit saat Libur Lebaran
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Selamatkan Ekonomi
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
Advertisement
Advertisement