Advertisement
Pascakecelakaan Pesawat, Minat Wisatawan Berkunjung Belum Terpengaruhi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Menjelang akhir tahun tingkat kunjungan wisatawan di DIY selalu mengalami peningkatan. Namun, sebagai akibat dari kecelakaan pesawat beberapa waktu lalu, para pelaku wisata khawatir akan memengaruhi tingkat kunjungan wisatawan.
"Karena selama ini, wisatawan banyak yang menggunakan pesawat karena mereka memang membutuhkan perjalanan yang cepat dan nyaman. Kami khawatir kejadian tersebut membuat wisatawan yang mungkin berencana ke Jogja tidak jadi datang," ujar Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DIY Udhi Sudiyanto kepada Harian Jogja, Minggu (4/11).
Advertisement
Udhi mengharapkan ada ketegasan dan kontrol dari pemerintah terkait dengan keselamatan penerbangan, terutama untuk maskapai Indonesia. Kejadian tersebut, kata dia, bisa saja membuat wisatawan yang akan bepergian dengan maskapai Indonesia berpikir ulang.
Lebih lanjut Udhi memaparkan maskapai yang mengalami kecelakaan tersebut merupakan maskapai yang melayani cukup banyak rute. Rute yang dilayani, terutama dari Jogja sebagian besar banyak hampir semua destinasi yang ada di Indonesia.
"Dengan kejadian tersebut, tentu pilihan wisatawan untuk menggunakan transportasi udara semakin sedikit. Sementara jika itu harus diakomodasi lewat transportasi darat masih sangat terbatas armadanya," jelas Udhi.
Pascakejadian jatuhnya Lion Air PK-LQP JT610 di Tanjung Karawang, Udhi mengaku belum ada informasi terkait pembatalan sejumlah perjalanan wisata, baik dari maupun ke Jogja. Kendati demikian, dia tak menampik kejadian tersebut dapat saja memengaruhi kunjungan wisata pada Desember mendatang.
"Bulan depan sudah masuk peak season, jadi jangan sampai itu memengaruhi kunjungan wisatawan," imbuh Udhi.
Salah satu penyedia paket wisata domestik Jogja, Pemilik Trend Tour Edwin Ismedi Himna mengungkapkan pemesanan paket wisata masih relatif berjalan normal. Adanya tragedi kecelakaan tersebut diakui Edwin belum memberikan dampak signifikan pada minat wisatawan untuk berkunjung ke Jogja dengan menggunakan maskapai tersebut.
"Selama ini, maskapai yang bersangkutan memang telah dikenal selalu delay. Namun, tidak lantas mengurangi minat wisatawan yang mencari penerbangan murah dengan menggunakan maskapai tersebut. Mereka sudah paham risikonya, seperti delay dan terlambat," ungkap Edwin.
Bulan ini, diakui Edwin, cukup banyak permintaan paket wisata oleh sejumlah grup. Baik dari instansi pemerintahan maupun korporasi serta rombongan lainnya. Pihaknya berharap ke depan keselamatan penerbangan dapat lebih ditingkatkan.
"Memang mungkin ada satu atau dua orang yang kemudian menunda perjalanan. Namun, kami meyakini dengan kejadian tersebut, cuma berlangsung periodik dan secepatnya akan pulih lagi minat wisatawan menggunakan transportasi udara untuk bepergian," jelas Edwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
- Wajib Daftar di Aplikasi PINTAR, Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Dibatasi Rp4 Juta per Orang
- Menparekraf Sandiaga Uno Mengklaim Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Timbulkan Gejolak
- Kini Kereta Ekonomi Gerbong dan Kursinya Generasi Baru, Resmi Beroperasi Mulai Kemarin
- Kemendag Segel SPBU Rest Area KM 42 Jakarta-Cikampek
Advertisement
Libur Panjang Paskah, Daop 6 Jogja Operasikan 5 KA Jarak Jauh Tambahan
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
- BPD DIY Jadi Tuan Rumah Safari Tarawih bersama FKIJK DIY
- Negosiasi Kepemilikan Freeport Ditargetkan Rampung Juni 2024, Jokowi: Yakin Dapat 61 Persen
- Begini Rasanya Jadi Dokter Hewan Sekaligus Pengusaha
- Mulai Ada Panen, Bulog DIY Serap Beras Dalam Negeri
- Hore! Khusus di Jawa, Pertashop Diizinkan Menjual Pertalite
- Tak Melulu dalam Bentuk Tarif, Ini Bentuk Lain Kartel Tiket Pesawat Menurut KPPU
Advertisement
Advertisement