Advertisement
Ini Hari Kedua Harga Minyak Dunia Turun

Advertisement
[caption id="attachment_418504" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/06/22/ini-hari-kedua-harga-minyak-dunia-turun-418503/minyak-dunia-ilustrasi-reuters-9" rel="attachment wp-att-418504">http://images.harianjogja.com/2013/06/minyak-dunia-ilustrasi-reuters1-370x246.jpg" alt="" width="370" height="246" /> Foto Ilustrasi Minyak Dunia
JIBI/Harian Jogja/Reuters[/caption]
NEW YORK-Harga minyak turun untuk kedua hari berturut-turut pada Jumat (21/6/2013) atau Sabtu (22/3/2013) pagi WIB, di tengah kekhawatiran pasar tentang rencana Federal Reserve mengurangi stimulusnya dan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan di China.
Advertisement
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) turun 1,45 dolar AS pada hari pertama perdagangan kontrak Agustus, ditutup pada 93,69 dolar AS per barel.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus kehilangan 1,24 dolar AS menjadi menetap di 100,91 dolar AS per barel di perdagangan London.
Kedua kontrak memperpanjang kerugian terbesar sejak November pada Kamis, karena pasar merosot sebagai reaksi terhadap Ketua Federal Reserve Ben Bernanke yang pada Rabu mengisyaratkan bahwa Fed dapat mulai mengurangi stimulus pelonggaran kuantitatif (QE) pada akhir tahun.
Dalam dua hari terakhir WTI, yang telah melonjak tinggi sejak awal Juni, jatuh lebih dari 4,50 dolar AS.
Pasar minyak dibuka, seperti pasar saham di Eropa dan Amerika Serikat, dalam sebuah "rebound" kecil dari penurunan pasar keuangan Kamis, tetapi itu segera memudar.
"Titik balik musim panas membawa ketidakpastian lebih besar di pasar. Karena Fed mulai eksodus besar dari QE pasar harus bersiap-siap untuk pelepasan besar," kata Phil Flynn dari The Price Futures Group.
Dolar terus menguat, naik 0,7 persen terhadap euro, membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah.
Perlambatan pertumbuhan di China, konsumen energi terbesar dunia -- terlihat pada data Kamis tentang perlambatan aktivitas manufaktur -- dan krisis kredit juga menahan asar.
Media China pada Jumat melaporkan bahwa bank sentral telah menyuntikkan 40 miliar yuan (6,3 miliar dolar AS) ke beberapa bank untuk meringankan krisis pendanaan.
Di tempat lain dalam berita pasar minyak, perusahaan milik negara China CNPC menandatangani kesepakatan 270 miliar dolar AS dengan raksasa minyak Rusia Rosneft untuk memasok China dengan minyak selama 25 tahun.
Kesepakatan itu menggeser fokus Rusia menjauh dari Eropa yang sedang terperosok ke dalam resesi ke Asia yang sedang berkembang pesat.
"Pasar Eropa stagnan, struktur permintaan sedang berubah -- sedikit minyak yang dibeli dan lebih banyak produk minyak lainnya -- sehingga sangat tidak menjanjikan pasar," kata Valery Nesterov, seorang analis di Sberbank CIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
- Shopee Tambah Beban Baru Biaya Transaksi untuk Seller
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ini Daftar Tarif Listrik PLN Mulai 1 Juli 2025
- Barsa City Yogyakarta Resmikan HQ dan Unit Baru Tipe Studio
- Harga Emas Antam Hari Ini 30 Juni 2025 Turun Drastis, Rp1,88 Juta per Gram
- 30.000 Pekerja Terkena PHK hingga Juni 2025, Begini Langkah Pemerintah
- Hingga Mei 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Mencapai Rp7,26 Triliun
- Harga Bawang Merah dan Cabai Hari Ini 30 Juni 2024 Turun
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
Advertisement
Advertisement