Advertisement
PROGRAM 35.000 MEGAWATT : Gunakan Komponen Dalam Negeri, Serap 650.000 Tenaga Kerja

Advertisement
Proyek 35.000 Megawatt akan menggunakan komponen dalam negeri sehingga menyerap 650.000 tenaga kerja
Harianjogja.com, BANTUL- Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, kebutuhan listrik sebesar 35.000 MW seiring dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5-6% setahun dan kebutuhan listrik sebesar 7.000 MW setahun.
Advertisement
Suplai listrik sebesar 35.000 MW akan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Listrik tidak hanya menggerakan investasi namun juga menyerap lapangan kerja untuk produksi komponen listrik dalam negeri.
"Tidak kurang 650.000 tenaga kerja secara langsung terserap, dan tiga juta tenaga kerja tidak langsung akan menerima manfaat," ungkap Sudirman Said, dalam Peluncuran Program Listrik 35.000 MW di Bantul, Senin (4/5/2015).
Hal itu sejalan dengan keinginan presiden yang mewajibkan penggunaan komponen listrik mulai dari kabel, travo dan jaringan transmisi diproduksi dalam negeri minimal 60-70% alias tidak mengimpor dari luar negeri.
Peluncuran program listrik nasional 35.000 MW sengaja digelar di Pantai Goa Cemara, Bantul karena wilayah ini merupakan lokasi PLTB yang akan dibangun pada 2016.
Manajer Proyek PLTB area Bantul dari UPC Jogja Bayu, Niko Priyambada menyatakan, listrik bertenaga angin yang digerakan oleh kincir raksasa itu merupakan yang pertama di Indonesia.
"UPC sudah berjalan 18 tahun, kami sudah membangun PLTB di Amerika Serikat, Filiphina dan China," papar Niko.
Acara peluncuran mega proyek itu juga diserta penandatanganan nota kesepahaman antara PT. PLN dengan sejumlah investor yang akan berinvestasi pembangkit listrik di berbagai wilayah di Indonesia antara lain dengan PT. UPC Jogja Bayu.
Selain itu, juga digelar teleconference antara Presiden Joko Widodo dengan tiga kepala daerah di tiga kabupaten yang tengah melakukan peletakan batu pertama pembangunan listrik yang merupakan program nasional 35.000 MW, pada Senin (4/5/2015) ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement

Uji Coba Lantip di Jogja, Roda Empat Paling Sering Langgar Batas Kecepatan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
- Ini Komentar Ekonom UMY Soal Pemangkasan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Gojek Siap Kaji Perubahan Tarif Ojek Online Mengikuti Regulasi Pemerintah
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- DPR Usulkan Ada Sistem Cadangan Darurat Industri Nasional
- Pusat Data Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Malaysia
- Menteri Pertanian Sebut Beras Subsidi Oplosan Beredar di Minimarket
Advertisement
Advertisement