Advertisement
Bantuan Cair, Harusnya Konsumsi Rumah Tangga Naik
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi - JIBI/Felix Jody Kinarwan
Advertisement
Konsumsi rumah tangga merupakan indikator pertumbuhan ekonomi yang memberi kontribusi paling tinggi
Harianjogja.com, JAKARTA-Pemerintah mengklaim sudah melakukan segala hal yang terbaik dalam meningkatkan konsumsi rumah tangga.
Advertisement
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pemerintah sudah mengalokasikan dana untuk meningkatkan daya beli. "Kami menggelontorkan uang kepada masyarakat supaya ada pergerakan [dari sisi konsumsi rumah tangga]," katanya, di Jakarta, Rabu (28/3/2018).
Konsumsi rumah tangga merupakan indikator pertumbuhan ekonomi yang memberi kontribusi paling tinggi, yakni 56,13%. Namun, pertumbuhannya dalam tiga tahun ini hanya berkisar 5%, yakni 2017 sebesar 4,95%, 2016 sebesar 5,01% dan 2015 sebesar 4,96%.
Suahasil menjelaskan banyak program yang bertujuan untuk meningkatkan konsumsi masyaratkat. Seperti program dana desa, pemerintah mengalokasikan dana Rp60 triliun, dan alokasi dana desa tersebut lebih besar tiga kali lipat dibandingkan bantuan langsung tunai (BLT) yang pernah diberikan sebelumnya.
"Jika BLT zaman dulu bisa memberikan dampak yang baik, seharusnya dana desa ini juga bisa," ujarnya.
Selain itu, ada juga program keluarga harapan (PKH), yang memberi bantuan dana kepada 10 juta keluarga. Dalam program tersebut pemerintah memberikan dana sebesar Rp1,8 juta per tahun yang dibagi dalam tiga bulan sekali. "10 Juta keluarga itu artinya mencakup 10 persen masyarakat kelompok bawah," jelasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kelompok masyarakat kelas atas sebanyak 20%, masyarakat kelas menegah 40%, masyarakat kelas bawah 40% dari total seluruh penduduk usia kerja. Namun, kata Suahasil, keputusan untuk menggunakan atau tidaknya, semua tergantung pada masyarakat yang menerima karena pihaknya sudah memastikan penyerapan alokasi dana tersebut dengan baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- BEI Yogyakarta Target Tambah 50.000 Investor hingga 2025
- BPOM dan Polri Gerebek Gudang Obat Kuat Ilegal Beromzet Miliaran
- Redenominasi Rupiah Dipercepat, Ini Syarat dan Tahapannya
- Harga Emas Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Naik Lagi
- Impor Pakaian Bekas Dilarang, Mendag Fokus Penindakan
- Harga Emas dan Perak Diramal Pecah Rekor Baru pada 2026
- Distribusi Minyakita Akan Dialihkan ke BUMN Pangan
Advertisement
Advertisement





