Advertisement
JNE Bantul Sambut Bandara Baru

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—JNE menambah jaringan pelayanan ekspedisi dengan membuka kantor perwakilan di Bantul, Senin (14/5). Selain untuk menyambut peningkatan layanan pengiriman barang selama Ramadan dan Lebaran, juga sebagai upaya JNE menyambut bandara baru di Kulonprogo.
Head of Sales Marketing JNE Yogyakarta Ery Hartoto mengatakan Bantul merupakan salah satu kabupaten yang memiliki potensi bisnis bagi jasa pengiriman barang. Menyambut Ramadan dan Lebaran kebutuhan akan distribusi barang juga akan meningkat. Setiap tahun, peningkatan jumlah peningkatan JNE pada momen tersebut rerata mengalami peningkatan sebesar 20%-30%, termasuk di Jogja.
Advertisement
“Kehadiran kantor cabang ini diharapkan dapat memaksimalkan pelayanan jasa pengiriman barang di Kabupaten Bantul,” ujar Ery.
JNE menempatkan kantor cabang baru ini, sebagai kantor untuk dapat mengkoordinir titik-titik layanan jasa ekspedisi ini di wilayah Bantul. Pasalnya, ke depan Bantul juga akan menjadi salah satu wilayah di DIY yang perekonomiannya menggeliat.
Bandara Baru
Branch Manager JNE Yogyakarta Adi Subagyo menambahkan beroperasinya bandara baru di Kulonprogo nantinya juga akan menjadi salah satu pemicu geliat perekonomian di wilayah Bantul. Karena itu, kata dia, dengan ditempatkan kantor perwakilan JNE di Bantul ini diharapkan dapat mengkoordinir 34 titik layanan di wilayah ini.
“Kami menilai lokasi ini sangat strategis, karena merupakan jalur untuk transportasi ke bandara baru. Selain itu, kami juga melihat pesatnya pertumbuhan sektor usaha mikro, kecil dan menengah yang terus tumbuh di Bantul,” ucap Adi.
Tak hanya sebagai kantor pelayanan, JNE Bantul juga akan menjadi ruang bagi UMKM di kabupaten ini dalam mengembangkan diri. Di antaranya dengan menjadikan kantor ini sebagai tempat untuk memberikan pelatihan bagi para UMKM, dalam meningkatkan kemampuan pemasaran.
Adi mengungkapkan agar UMKM Bantul dapat berkembang semakin baik, JNE juga berupaya membekali pelaku usaha ini dengan pelatihan tentang bisnis online. Pasalnya, kini sebagian besar pemasaran sudah melalui online yakni melalui e-commerce.
“Sebanyak kurang lebih 60 persen itu, pelanggan kami telah memasarkan produknya secara online. Mereka yang sudah menggunakan e-commerce cukup banyak, tetapi masih lebih banyak yang menggunakan akun pribadi misalnya lewat media sosial. Ini yang mencoba ingin kami dorong. Agar produk mereka juga dapat dikenal secara luas,” kata Adi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Kemantren Pakualaman Berhasil Turunkan Volume Sampah Berkat Mas Jos
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Permintaan Kredit Belum Terpacu, Ini Kata Gubernur BI
- Pemerintah Siapkan Skema Impor BBM Satu Pintu Pertamina
- Ribuan Koperasi Desa Merah Putih Tunggu Dana Cair dari Bank Himbara
- Iuran JKK Industri Padat Karya Dapat Keringanan hingga 2026
- Pinjamin Dukung Bulan Inklusi Keuangan 2025 Lewat Penguatan Literasi
- Kredit Mengendap di Perbankan Tembus Rp2.372 Triliun
- Update Harga Jual Emas Antam dan UBS Hari Ini 19 September 2025
Advertisement
Advertisement