Advertisement
Inflasi Lebaran 2018 Catat Rekor Terendah Tiga Tahun Terakhir
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada Juni 2018 terjaga di level 0.59%, lebih rendah dari inflasi periode Lebaran Juni 2017 dan Juli 2016 sebesar 0,69%.
Inflasi tahun kalender 2018 sebesar 1,9% dan tahun ke tahun (yoy) 3.12% di bawah target inflasi 3,5%.
Suhariyanto, Kepala BPS, mengungkapkan tingkat inflasi dapat terjaga karena keberhasilan pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengendalikan harga.
"Ini angka yang menggembirakan karena lebih rendah dari bulan Lebaran tahun-tahun sebelumnya," ungkapnya, Senin (2/7/2018).
Dari 82 kota yang dipantau BPS seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tarakan sebesar 2,71% dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 146,13, terendah di Medan dan Pekanbaru masing-masing 0,01% dengan IHK masing-masing 136,47 dan 134,60.
Suhariyanto mengungkapkan tingkat inflasi dipengaruhi kenaikan harga ikan segar, ayam ras, sewa rumah, tembakau, tarif transportasi pesawat terbang dan transportasi darat antar kota.
Transportasi udara menjadi penyumbang inflasi tertinggi sebesar 0,15%. Penyumbang inflasi terbesar lainnya, transportasi darat 0,08%, ikan segar 0,08%, daginf ayam ras 0,03%, dan tarif sewa rumah 0,02%.
"Kenaikan ini wajar saat Lebaran, kenaikan inflasi transportasi udara menjadi penyumbang terbesar. Sementara terjadi kelangkaan ikan segar karena cuaca buruk menyebabkan nelayan tidak berani melaut," jelasnya.
Di sisi lain, terdapat komoditas yang mengalami deflasi, yakni telur ayam, cabai merah, beras dan bawang putih. Deflasi telur ayam dan cabai merah sebesar 0,03% serta beras dan bawang putih 0,01%.
Suhariyanto berharap tingkat inflasi dapat tetap terjaga. Setelah periode Lebaran, kenaikan inflasi secara signifikan terjadi pada akhir tahun menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
Advertisement
Ganjar Tidak Mendapat Undangan Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih 2024 Hari Ini
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, DPD REI DIY: Tidak Menjadikan Bisnis Properti Kolaps
- Seusai Lebaran, Harga Bawang Merah Jadi Mahal
- Lahan Panen DIY April 2024 Diperkirakan 35.557 Hektare, Gunungkidul Terluas
- PLN Mobile Proliga 2024 Siap Digelar, Kolaborasi Dukungan Untuk Pengembangan Voli di Tanah Air
- Cuaca Tak Menentu Bikin Harga Bawang Merah Melonjak Drastis
Advertisement
Advertisement