Advertisement
Dekat dengan Tiongkok, Indonesia Jadi Target Perang Dagang Amerika?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Perang dagang saat ini tengah panas antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. Negara Tirai Bambu itu saat ini dikenal dekat dengan Indonesia.
Perang dagang antara Amerika Serikat dan China tidak membuat hal serupa otomatis terjadi dengan Indonesia.
Advertisement
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael Pompeo menegaskan bahwa tidak ada perang dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat.
"Jangan terperangkap dengan kalimat ada perang dagang antara Amerika Serikat dan Indonesia. Kita tidak ada perang dagang dengan AS," kata Menlu Retno Marsudi di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Sabtu (4/8/2018).
BACA JUGA
Menlu Retno menjelaskan bahwa perang dagang yang sebenarnya terjadi antara Amerika Serikat dengan China, dan hal itu cukup mempengaruhi hubungan perdagangan secara global.
"Yang ada perang dagang antara AS dan China, dan itu tentu mempengaruhi kondisi hubungan perdagangan negara-negara lain dan mempengaruhi hubungan perdagangan secara global," ujar dia.
Menlu Retno juga menyebutkan tentang kunjungan Menteri Perdagangan RI ke Washington DC pada Juli lalu untuk bertemu dengan Menteri Perdagangan AS serta perwakilan dari kalangan pebisnis dan sektor swasta AS.
Hasil dari kunjungan tersebut serta pertemuan antara Mendag RI dan Mendag AS adalah keinginan kedua pihak untuk memperkuat hubungan kerja sama perdagangan dan investasi.
"Kami mendapatkan laporan tentang hasil positif kunjungan menteri perdagangan Indonesia ke Amerika Serikat pada akhir bulan Juli lalu. Kami ingin membangun hubungan yang kuat dan saling menguntungkan," ucap Menlu Retno.
Selain itu, Menlu Retno dalam pertemuan bilateral dengan Menlu AS Michael Pompeo juga membahas tentang persiapan perayaan 70 tahun hubungan diplomatik RI-AS pada 2019.
"Tahun depan kedua negara merayakan 70 tahun hubungan diplomatik. Tema yang diusulkan Indonesia untuk peringatan tahun depan adalah Celebrate Our Diversity and Prosper Together as Strategic Partner," ucapnya.
Indonesia dan Amerika Serikat menjalin kemitraan strategis sejak 2015.
"Dengan kemitraan itu kita berusaha mengembangkan hubungan yang saling menghormati, menguntungkan, dan bermanfaat bagi kedua negara, kawasan dan dunia," ujar Menlu Retno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Daop 6 Jogja Sebut Tingkat Ketepatan Waktu Keberangkatan Capai 99,81 Persen
- Etanol 3,5 Persen Picu Polemik, Pertamina Klaim Tekan Emisi
- Sosok Bjorka yang Ditangkap Polisi Belum Lulus Sekolah dan Pengangguran
- Impor Sapi Bakal Dilonggarkan untuk Percepat Swasembada
- Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24 Rp2,2-Rp2,3 Juta per Gram
Advertisement

Rp5,4 Miliar Disiapkan untuk Peningkatan 4 Ruas Jalan di Sleman
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Lengkap, Harga Emas Minggu 5 Oktober 2025
- Kinerja Sektor Farmasi dan Tekstil Melonjak di Pertengahan 2025
- Bank BPD DIY Malioboro Run 2025, Ajang Lari Berstandar Internasional Sukses Digelar
- AirAsia Buka Rute Internasional Surabaya-Bangkok
- Pemerintah Beli Gabah Petani Rp6.500 per Kilogram
- Asita DIY Sebut Kunjungan Wisman September 2025 Masih Tinggi
Advertisement
Advertisement