Advertisement
Potensi Kehilangan Pajak Rp750 Triliun
Ilustrasi pajak - Bisnis.com
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Rendahnya tax ratio memiliki efek yang cukup besar. Selain dicap sebagai negara yang tak memiliki kemampuan pembangunan yang berkelanjutan, rasio pajak yang kurang dari 16%, ternyata membuat pemerintah kehilangan potensi penerimaan pajak sekitar Rp750 triliun.
Oleh karena itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merasa perlu untuk mencari cara guna menaikkan performa penerimaan pajak, misalnya melalui inklusi pajak. Inklusi pajak sendiri merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai pajak.
Advertisement
“Edukasi dan pemahaman pentingnya pajak dan kesadaran membayar pajak bagian dari strategi kami semua untuk meningkatkan penerimaan negara yang akan kembali ke masyarakat juga,” kata Sri Mulyani akhir pekan kemarin.
Sebagai gambaran, penerimaan pajak terhadap total penerimaan negara lebih dari 70% dan pada 2019 diperkirakan tembus di angka 80%. Proporsi pajak tersebut, menurut bekas Direktur Pelaksana Bank Dunia ini masih kecil karena potensi penerimaan sebenarnya sangat besar. Untuk melihatnya sangat mudah, pasalnya dari sisi tax ratio masih di bawah 15%. Apalagi, produk domestik bruto (PDB) Indonesia sudah mendekati Rp16.000 triliun. Namun penerimaan pajak baru Rp1.600 triliun.
"Kalau tax ratio bisa dinaikkan sekitar 16 persen dari PDB, maka kita punya potensi hampir Rp750 triliun," jelasnya.
Saat ini jika dilihat rasio pembayar pajak, dari 10 orang yang bekerja di Indonesia baru satu yang terdaftar sebagai wajib pajak (WP). Dari 10 orang WP, yang benar-benar membayar pajak hanya satu orang.
"Yang betul-betul menyampaikan surat pemberitahuan tahunan hanya lima orang. Kami menyadari tugas konstitusi mengumpulkan pajak bukan tugas yang mudah. Dibutuhkan pemahaman dan kesadaran yang harusnya ditanamkan sejak usia dini," jelas Menteri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
- Modus Penipuan Siber Berkembang, Ini Jenisnya Kata OJK
- Harga Emas Hari Ini Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
- Industri Buzzer Terorganisir Dinilai Ancam Etika Ruang Digital
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Naik Lagi, Tembus Rp2,5 Juta per Gram
- PHRI Gerah, Akomodasi Ilegal Serap Hingga 30 Persen Pasar Hotel di DIY
- Harga Pangan Nasional: Cabai dan Telur Masih Tinggi
- Tips untuk Investor Pemula Bisa Investasi Perak secara Aman
- Bapanas Pastikan Stok Gula Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
Advertisement
Advertisement





