Advertisement
Pasar Ponsel DIY Kian Lesu, Tanya Kenapa?
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Memasuki 2019 pasar telepon seluler (ponsel) di Daerah istimewa Yogyakarta (DIY) dinilai belum menjanjikan. Bisnis jual beli ponsel dinilai masih lesu lantaran menurunnya daya beli masyarakat.
Penasihat Phone Market Ambarrukmo (PPMA), Tanuwijaya, mengatakan menurunnya daya beli masyarakat karena tekanan ekonomi berimbas pada minat beli terhadap ponsel, baik keluaran lama maupun baru. Diperkirakan pertumbuhan bisnis ponsel akan melambat 10% jika kondisi ini terus berlanjut.
Advertisement
Menurunnya minat beli itu juga terlihat dari pola beli masyarakat terhadap ponsel keluaran baru. Saat ini konsumen dinilai sudah tidak seantusias beberapa waktu lalu terhadap produk baru. "Kalau dulu, setiap ada produk baru pasti langsung diserbu. Sekarang ini enggak. Masih banyak yang menahan untuk tidak membeli," ujar dia, Minggu (20/1).
Pemilik toko penjualan ponsel Mackindo Jaya ini mengatakan tren tersebut tidak hanya terasa di PPMA, tetapi juga di semua gerainya di pasar ponsel lain di DIY. Menurutnya hal ini harus disikapi dengan cerdik oleh para pelaku bisnis. Strategi yang bisa diterapkan misalnya dengan memberikan diskon atau program yang menarik. Hal itu perlu dilakukan agar para pelaku bisnis bisa tetap bertahan.
Namun kondisi lebih baik ditunjukkan produk high end. Menurutnya, minat pasar terhadap produk high end cenderung lebih stabil. Oleh karena itu, kondisi penjualan ponsel di PPMA cukup stabil. "Di PPMA ini kami segmentasinya menengah ke kelas atas. Jadi pasarnya spesifik sehingga cenderung lebih bisa bertahan," ujar Tanuwijaya. Menurutnya, ada beberapa merek yang menjadi idola di PPA seperti OPPO dan Vivo.
PR Manager OPPO Indonesia, Aryo Meidianto, mengatakan untuk produk OPPO secara keseluruhan memiliki penerimaan pasar yang baik khususnya di DIY. "Yang menjadi magnet di DIY adalah perangkat seperti F9 dan A7," ujar dia. Produk-produk high end keluaran OPPO juga dinilai cukup diminati di DIY. "Sementara ini permintaan R17 Pro yang masuk pasar high end OPPO cukup baik," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- IHSG Ditutup Melemah, Ini Tanggapan BEI DIY
- Kenaikan BI Rate 25 Basis Poin, Respon Kadin DIY: Keputusan Moderat
- Marvera Gunungkidul, Korban Penipuan Jadi Sumber Penghidupan
- Meraup Berkah dari Rumput Laut dan Tulang Ikan
- Hari Ini Harga Telur Ayam Terpantau Naik hingga Rp31 Ribu per Kilogram
- Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 Triliun
Advertisement
Advertisement