Advertisement
Angka Turun, Penurunan Pengangguran tetap Jadi Prioritas
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Meski data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY menunjukkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) DIY mengalami penurunan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY terus berupaya mengurangi angka pengangguran.
Berdasarkan data BPS TPT DIY pada Februari 2019 sebesar 2,86%, mengalami penurunan 0,2% poin dibanding TPT Februari 2018 sebesar 3,06%. Kemudian penduduk yang bekerja di DIY sebanyak 2,138 juta orang bertambah 61.570 orang dari Februari 2018.
Advertisement
Kepala Disnakertrans DIY, Andung Prihadi Santosa mengatakan angka tersebut menjadi tantangan tersendiri. Karena itu, dia berusaha menekan angka tersebut dengan berbagai cara.
Menurut dia, langkah yang diupayakan Disnakertrans seperti penempatan kerja baik angkatan kerja lokal (AKL), angkatan kerja antar-daerah (AKAD), maupun angkatan kerja antar-negara (AKAN).
“Penyiapan skill atau tenaga profesional, mulai dari pelatihan tenaga kerja di BLK (balai latihan kerja), peningkatan peran BKK [bursa kerja khusus], pelatihan kewirausahaan, dan lain sebagainya,” ucap Andung, Selasa (7/5).
Selain itu juga dukungan perluasan kesempatan kerja, melalui pengembangan wirausaha, pemagangan dalam dan luar negeri, sertifikasi kompetensi, job fair dan padat karya.
Lulusan Vokasi
Terkait dengan masih banyaknya lulusan SMK yang seharusnya dapat segera bekerja, Andung menilai hal tersebut karena belum semua sekolah terhubung dengan perusahaan. Sementara diploma yang menempati urutan tertinggi penyumbang pengangguran diperkirakannya banyak yang bekerja di startup atau dunia digital namun belum masuk di BPS. “Itu perkiraan saya, tetapi memang perlu kajian lebih lanjut,” ujarnya.
Kepala BPS Johanes De Britto Priyono yang memaparkan keadaan ketenagakerjaan DIY Februari 2019, jumlah angkatan kerja di DIY sebanyak 2,201 juta orang. Sejalan dengan naiknya jumlah angkatan kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) juga meningkat sebesar 0,95% poin dalam waktu setahun terakhir.
Berdasarkan tingkat pendidikan pada Februari 2019, TPT untuk diploma 1/2/3 sebanyak 6,78%, disusul SMU 3,99%, kemudian SMK sebanyak 3,76%. Bila berdasarkan menurut lapangan pekerjaannya, Pertanian yang juga termasuk kehutanan dan perikanan masih mendominasi diangka 21,52%, disusul perdagangan 19,25%, kemudian industri pengolahan 15,63%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dorong Laju Transisi Energi, PLN Kampanyekan Kendaraan Listrik pada Peringatan Hari Bumi 2024 Jawa Tengah
- Tak Terpengaruh Konflik Iran-Israel Harga Minyak Dunia Turun
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, DPD REI DIY: Tidak Menjadikan Bisnis Properti Kolaps
- Seusai Lebaran, Harga Bawang Merah Jadi Mahal
- Lahan Panen DIY April 2024 Diperkirakan 35.557 Hektare, Gunungkidul Terluas
- PLN Mobile Proliga 2024 Siap Digelar, Kolaborasi Dukungan Untuk Pengembangan Voli di Tanah Air
- Cuaca Tak Menentu Bikin Harga Bawang Merah Melonjak Drastis
Advertisement
Advertisement