Advertisement
Tarif Batas Atas Tiket Pesawat Dipangkas Dinilai Belum Mampu Gairahkan Pariwisata
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Para pelaku usaha sektor pariwisata meminta agar maskapai penerbangan memperbanyak tiket murah pada saat waktu low season atau sepi penumpang.
Ketua Umum Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) N. Rusmiati mengatakan saat ini yang dibutuhkan untuk kembali menggairahkan industri pariwisata dengan memberikan insentif berupa tiket murah saat low season.
Advertisement
Saat high season, para wisatawan urung berpelesir karena tiket mahal. Untuk menyeimbangkan kondisi itu, maskapai perlu memberikan harga murah saat low season.
"Ya meski tarif batas atas sudah diturunkan tetapi belum mampu menggairahkan dunia pariwisata. Perlu ada terobosan lainnya," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (16/5).
Selain itu, dia juga meminta agar pemerintah menurunkan tarif batas atas tiket pesawat khusus low cost carrier (LCC) sebesar 30%. Pasalnya, para wisatawan kerap kali menggunakan maskapai LCC sehingga dengan memberikan harga yang terjangkau akan mampu meningkatkan pergerakan wisatawan domestik.
"Saat ini memang wisatawan domestik ini menurun. Mereka ada yang menyetop untuk jalan-jalan dan ada yang juga memilih untuk ke luar negeri karena harga tiket domestik mahal," tutur Rusmiati.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan yang harus dilakukan pemerintah saat ini menurunkan tarif batas atas maskapai LCC.
"Ya sama seperti yang saya bilang kemarin, tarif batas atas LCC ini harus diturunkan sebesar 40% agar pariwisata ini kembali dikunjungi wisatawan domestik, terutama untuk pariwisata di luar pulau Jawa," ucapnya.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani meminta agar pemerintah membuka keran maskapai asing seperti Jetstar, Scoot, Air Asia untuk dapat beroperasi di rute-rute domestik.
"Saat ini hanya 2 maskapai besar yang menguasai domestik. Ini persaingannya enggak sehat. Harga semau-maunya sehingga pemerintah harus membuka keran maskapai asing masuk di rute domestik kalau tidak bisnis pariwisata semakin terganggu," tuturnya.
Hariyadi mengatakan tarif batas atas tiket pesawat yang baru saja diturunkan pemerintah sebesar 12% hingga 16% tidak berdampak pada peningkatkan pergerakan wisatawan domestik karena tiket masih dirasa mahal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Uzbekistan jadi Lawan Garuda Muda di Semifinal setelah Kandaskan Arab Saudi 2-0
- Tangis Kecil Erick Thohir Iringi Sukses Timnas U23 ke Semifinal Piala Asia U-23
- Kasus DBD di Pacitan Melonjak Tinggi pada April Ini, Angkanya Capai 107
- Jatuh lalu Tertabrak Truk, Pengendara Motor Meninggal di Selogiri Wonogiri
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Marvera Gunungkidul, Korban Penipuan Jadi Sumber Penghidupan
- Meraup Berkah dari Rumput Laut dan Tulang Ikan
- Hari Ini Harga Telur Ayam Terpantau Naik hingga Rp31 Ribu per Kilogram
- Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 Triliun
- Biaya Pembangunan IKN Mencapai Rp72,1 Triliun dari APBN
- UMKM DIY Bisa Manfaatkan Securities Crowdfunding Sebagai Alternatif Pendanaan Selain Perbankan
- Kadin DIY Optimis Ekonomi Masih Stabil di Tengah Pelemahan Rupiah
Advertisement
Advertisement