Advertisement
Pemain Sudah Banyak, APJII Usulkan Izin Baru Pemberi Layanan Internet Disetop

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Kementerian Komunikasi dan Informatika didorong untuk menutup sementara perizinan baru pemberi layanan internet atau Internet Service Provider (ISP) karena jumlah pemain yang ada saat ini tidak sebanding dengan permintaan atau demand yang ada. Usulan ini disampaukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Ketua Umum APJII Jamalul Izza mengatakan saat ini jumlah ISP yang terdaftar di APJII mencapai 500 ISP. Besarnya jumlah anggota, salah satunya disebabkan oleh kemudahan dalam mengurus perizinan beroperasi yang diberikan oleh Kemenkominfo.
Advertisement
Izza mengatakan banyaknya jumlah pemain yang ada membuat persaingan di industri ISP kurang sehat. Terlebih para pelaku usaha cenderung beroperasi di wilayah yang sama.
Dia mengusulkan agar Kemenkominfo membatasi sementara waktu izin beroperasi yang diberikan kepada perusahaan ISP baru.
“Ada beberapa usulan untuk izin jasa dimoratorium dulu karena memang sudah terlalu banyak, nanti lama-lama jadi kayak wartel,” kata Izza dalam Focus Group Discussion Penyehatan Industri Telekomunikasi di Cikini, Jakarta, Senin (28/5/2019).
Berdasarkan data Survei Nasional Penetrasi Pengguna Internet 2018 tercatat pengguna Internet di Indonesia saat ini berjumlah 171,17 juta jiwa, naik 10,12% dibandingkan dengan tahun lalu yang berjumlah 143,26 juta jiwa.
Pulau Jawa masih menjadi wilayah dengan kontribusi internet terbesar dengan 55,17% diikuti dengan Sumatera sebesar 21,6%.
Disamping itu, Izza menjelaskan dalam memenuhi komitmen pembangunan penyelenggara internet terhalang oleh ketiadaan infrastruktur telekomunikasi yang belum merata.
Beruntung, Pemerintah membangun Sistem Komunikasi Kabel Laut sehingga pemerantaan layanan internet sedikit terbantu meski masih banyak hambatan.
“Ada beberapa daerah yang belum tercover infrastruktur kalaupun ada di sana penyedia jasa ini bermasalah dengan persaingan usaha, karena tidak bisa melayani akibat kapasitas yang terbatas dan lain-lain,” kata Izza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Paruh Pertama 2025 Jumlah Penumpang Kereta Api Mencapai 240,9 Juta
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menteri Tenaga Kerja Sebut Saat Ini Satu Juta Sarjana Jadi Pengangguran
- Astra Motor Yogyakarta Support MUKERNAS XIII Supra Indonesia di Banyumas
- Beragam Produk Emas di Galeri 24 Pegadaian Hari Ini Turun hingga Rp15.000 per Gram
- Jutaan Orang Telah Menerima BSU dari Pemerintah untuk Meningkatkan Daya Beli
- Sah, Anggaran Kementerian Transmigrasi Ditambah Rp1,7 Triliun
- Donald Trump Umumkan Daftar Tarif 14 Negara, Termasuk Indonesia Kena 32 Persen
- Indonesia Kena Tarif Trump 32 Persen, Ini Komentar BEI Soal Pasar Saham
Advertisement
Advertisement